Jumat, 03 April 2015

ALIF LAM SYAMSIAH DAN ALIF LAM QOMARIAH



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Membaca Al-Quran Dengan Tajwid
Dalam membaca Al-Quran agar dapat mempelajari, membaca dan memahami isi dan makna dari tiap ayat Al-Quran yang kita baca, tentunya kita perlu mengenal, mempelajari ilmu tajwid yakni tanda-tanda baca dalam tiap huruf ayat Al-Quran. Guna tajwid ialah sebagai alat untuk mempermudah, mengetahui panjang pendek, melafazkan dan hukum dalam membaca Al-Quran.
Tajwīd (تجويد) secara harfiah mengandung arti melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata ” Jawwada ” (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran maupun Hadist dan lainnya.
Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah yang harus diperhatikan dan diketahui dalam pembacaan Al-Quran, diantaranya :
1.      Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf
2.      Shifatul huruf, yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf
3.      Ahkamul huruf, yakni hubungan antara huruf
4.      Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran
5.      Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf tajwid
6.      dan Al-Khat dan Al-Utsmani
Arti lainnya dari ilmu tajwid adalah melafazkan, membunyikan dan menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan dalam ayat Al-Quran. Menurut para Ulama besar menyatakan bahwa hukum bagi seseorang yang mempelajari tajwid adalah Fardhu Kifayah, yakni dengan mengamalkan ilmu tajwd ketika memabaca Al-Quran dan Fardhu ‘Ain atau wajib hukumnya baik laki-laki atau perempuan yang mu’allaf atau seseorang yang baru masuk dan mempelajari Islam dan KitabNya.
Mengenal, mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid berserta pemahaman akan ilmu tajwid itu sendiri merupakan hukum wajib suatu ilmu yang harus dipelajari, untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat suci Al-Quran dan melafazkannya dengan baik dan benar sehingga tiap ayat-ayat yang dilantunkan terdengar indah dan sempurna.
Berikut ini ada dalil atau pernyataan shahih dari Allah SWT yang mewajibkan setiap HambaNya untuk membaca Al-Quran dengan memahami tajwid, diantaranya :
·         Dalil pertama di ambil dari Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam ayatNya yang artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca Al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
·         Dalil kedua diambil dari As-Sunnah ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a.(istri Nabi Muhammad SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al-Quran dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
·         Dalil ketiga diambil dari Ijma atau pendapat para ulama besar Islam. Yakni kesepakatan para ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, yang menyatakan bahwa membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau sesuatu yang fardhu dan wajib.
Oleh karena itu membaca Al-qur’an haruslah diperhatikan tadjwidnya agar tidak terjadi kesalahan makna saat membaca Al-qur’an, kebanyakan orang tidak mementingkan makhraj dan tadjwid saat membaca Al-quran .















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Al Syamsiyah

Al Syamsiyah disebut juga Idgham Syamsiyah. Dikatakan Idgham Syamsiyah karena suara Alif lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah yang ada dihadapannya, sehingga suara alif lam menjadi lebur karena dimasukkan dengan huruf Syamsiyah tersebut. Adapun huruf syamsiyah jumlahnya ada empat belas, yaitu :
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh :
َالتَّكَاثُرُ     اَ لثُّلُثُ    اَلدّ َهْرُ   اَلذِّ ْكُر
اَلرَّ حْمنُ     اَلسَّمَاءِ   اَلنَّعِيْمِ   اَلشَّيْطنُ   

Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Syamsiah artinya seperti matahari 
Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan idgam samsyiah


2.      Al Qamariyah
Al qamariyah disebut juga Izhar Qomariyah. Al Qamariyah harus dibaca jelas dan terang. Alif  Lam yang dirangkaikan dengan salah satu huruf Qamariyah maka Alif Lam harus dibaca jelas. Adapun huruf Qamariyah jumlahnya ada empat belas, yaitu :
ب ج ح خ ع غ  ف ق ك م و غ ه ء ي   ا
Contoh :   
اَلْاَحَدُ    اَلْحَمْدُ    اَلمَقَابِرُ     اَلْيَقِيْنِ     اَلهُدَى 
اَلجَحِيْمِ  اَلقَارِعَةَ    اَلْفُرْقَانَ   اَلْغَفُوْرُ    اَلْكُفْرَ 



Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai  dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Qamariyah artinya seperti Bulan
Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah (إِظْهَارْ قَمَرِيَّةْ)


Syamsiah
t
t
d
d
r
z
s
l
n
Qamariah
ء
ه
b
f
q
k
m
w
y
h

















B.  Perbedaan Al – Syamsiyah dan Al Qamariyah
1.      Al Syamsiyah
Penulisan Al Syamsiyah menggunakan tanda tasydid () pada huruf Syamsiyah yang berada di depan Alif Lam.
Contoh : اَلذِّكْرُ     اَلتَّكَاثُرُ     اَلثُّلُثُ                                                     
2.      Al Qamariyah
Penulisan Al Qamariyah memakai tanda sukun ( ) pada huruf  lam
Contoh :
اَلْاَحَد    اَلْحَمْدُ      اَلقَارِعَةَ


C. Contoh-contoh Bacaan Al-Syamsiyah dan Al- Qamariyah

Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah.

No.
Tertulis
Dibaca
Keterangan
 1.
 الطَّالِبُ
اَطْ طَاآلِبُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ط
 2.
الثَّــمَارَاتِ
اَثْ ثَمَـارَاتِ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ث
 3.
الصَّـفْرَةُ
اَصْ صَفْرَةُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ص
 4.
الرَّزَّاقُ
اَرْ رَزَّاقُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ر
 5.
التَّـغَـابُنُ
اَتْ تَـغَـابُنُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ت
 6.
الضَّـلَالَـةُ
اَضْ ضَـلاَلَـةُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ض
 7.
اَلذِّكْرُ
اَذْ ذِكْرُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ذ
 8.
الـنَّـمْـلُ
اَنْ نَـمْـلُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ن
 9.
الـدِّيْـنُ
اَدْ دِيْـنُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
د
10.
السَّـارِقُ
اَسْ سَـارِقُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
س
11.
الظَّـاهِــرُ
اَظْ ظَــاهِــرُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ظ
12.
الزُّمَــرُ
اَزْ زُمَــرُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ز
13.
الشَّـيْطَانُ
اَشْ شَيْــطَـانُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ش
14.
اللُّــؤْلُ
اَلْ لَـــؤْلُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ل


  Contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah.

No.
Tertulis
Dibaca
Keterangan
 1.
الْاَمِــيْنُ
اَلْ اَمِــيْنُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
أ
 2.
الْــبَـلَدُ
اَلْ بَلَدُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ب
 3.
الــغُــلَامُ
اَلْ غُــلَامُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
غ
 4.
الْــحَــمْدُ
اَلْ حَـمْدُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ح
 5.
الْـجَـامِــعَةُ
اَلْ جَـامِــعَةُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ج






 6.
الْـكَــرِيْـمَةُ
اَلْ كَرِيْمَـةُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ك
 7.
اْلوَلَدُ
اَلْ وَلَدُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
و
 8.
الْـخَـيْرَاتُ
اَلْ خَـيْرَاتُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
خ
 9.
اَلفَــلَّاحُ
اَلْ فَـلَّاحُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ف
10.
الْــعُــلَـــمَاءُ
اَلْ عُلَمَــاءُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ع
11.
اَلقَبْــرُ
اَلْ قَــبْـرُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ق
12.
الْــيَــقِيْنُ
اَلْ يَــقِيْنُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ي
13.
الْـمَوْتُ
اَلْ مَوْتُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
م
14.
الْــهِـــدَايَـةُ
اَلْ هِـــدَايَـةُ
اَلْ
bertemu dengan huruf
ه




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Membaca Al-qur’an haruslah benar sesuai dengan makraj dan tadjwidnya agar tidak terjadi kesalan makna dalam membaca Al-qur’an . maka dari itu kita harus memperdalam ilmu tadwid diantaranya adalah pemahaman tentang Alif lam Syamsiyah dan Alif lam Qamariyah.
            Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Syamsiah artinya seperti matahari 
Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan idgam samsyiah
           
Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai  dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Qamariyah artinya seperti Bulan
Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah (إِظْهَارْ قَمَرِيَّةْ)







Daftar Pustaka
1. Robingan, 2009, Buku PAI SMP 1 , Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka
2.      Ziyad, dkk,  2007, Buku PAI SMP kelas VII. 
3.      Buku PAI  SMP Kls. VII  CV. Duta Karya Ilmu. Jakarta. 
4.      Buku Pelajaran Tajwid.







5 komentar:

  1. Saya masih baelum faham maaf kalau komntar saya ini menyakitkan buat anda...

    BalasHapus
  2. Cukup jelas, sangat memmbantu saya menjelaskan ke anak saya, terima kasih banyak

    BalasHapus
  3. Terima kasih banyak, untuk jawabannya

    BalasHapus
  4. Ada singkatan gak buat mempercepat penggafalan?

    BalasHapus