Jumat, 03 April 2015

HAKIKAT BELAJAR SEJARAH DAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA/SMK



BAB I
PENDAHULUAN
OLEH : YUNDA ANUGRAH PUTRI

A.     Latar Belakang

Selama beberapa tahun terakhir,berbagai usaha telah di lakuan untuk merenovasi sistem pendidikan di Negara kita.pola pendidikan dan kurikulum yang baru telah di rekomendasi untuk seluruh wilayah. Dalam kurikulum baru itu, Sejarah menjadi unsur yang penting dalam unsur-unsur dalam ilmu-ilmu sosial. Baik konsep maupun tujuan pembelajajran mata pelajaran ini untuk berbagai tingkat telah di tetapkan ulang. Sejarah di harapkan dapat mencapai potensi peneuhnya sebagai mata pelajaran ini untuk kepada setiap tingkat dalam sistem pendidikan  sehingga menjadi sangat penting untuk melengkapi para guru dengan konsep-konsep,prosedur,dan teknik pembelajaran mutakhir,yang tidak akan mencapai kesuksesan kecuali guru bersedia bekerja sama,bekerja keras dan menggunakan tata cara pembelajaran yang terbaru.
Makalah ini membahas semua aspek pembelajaran sejarah. Dengan ilmu sejarah kita dapat mendeskripsikan kehidupan manusia pada masa lamapau. Dengan mempelajari sejarah, kita akan mendapat gambaran tenang kehidupan manusia di masa lampau atau mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau sangat penting karena dapat di jadikan pedoman dalam kehidupan.
Berbicara mengenai sejarah, pandangan kita tidak bisa lepas dari masa lampau, sebab sejrah dapat berarti masalampau manusia. Namun masih banayak masyarakat di dunia ini yang tidak mengenal sejarahnya atau tidak mengetahui bagaimana kehidupan bangsa atau masyarakatnya terdahulu. Oleh karena itu dalam Pembahasan ini  akan banyak dibahas tentang “Apa sebenarnya sejarah itu?” , “Apa tujuan belajar sejarah itu?”, “Apa makna belajar Sejarah itu?’’, dan “Bagaimana belajar sejarah dengan Baik itu?”.
Pengetahuan sejarah sanagat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak bangsa yang hancur karena melupakan sejarahnya. Itulah sebabnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa lampau sebaiknya dijadikan pedoman untuk menentukan kehidupan di masa yang akan datang. Sementara ilmu sejarah yang dilengkapi dengan metode dan alat ukurnya dapat mengungkapkan kehidupan manusia pada masa lampau. Meneurut S.K.KOCHAR,(2008:1). Sejarah Memiliki Pengertian,
Sejarah sering kali di sebut sebagai “ratu” atau “ibu” ilmu-ilmu sosial. Hal itu di sebabkan sejarah telahlahir dan berkembang jauh sebelum ilmu-ilmu sosial lainnya serta paling awal di ajarkan di sekolah,dengan perkecualian ilmu Geografi, ilmu sejarah merupakan dasar dari semua disiplin ilmu yang termasuk dalam kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Sejarah juga merupakan kajian dari filsafat,ilmu politik,ilmu ekonomi,dan bahkan seni/geligi. Tidak di ragukan lagi bahwa sejarah merupakan ilmu yang sangat berguna untuk pendidikan manusia seutuhnya.[1]

Ilmu sejarah menurut B.R.O’G Anderson dari Cornell University (1992:3). adalah,
ilmu yang memiliki kedudukan sentral dalam penelitian suatu masyarakat. Sejarah menggambarkan suatu proses perkembangan dan juga bagaimana kita bisa tiba  pada keadaan saat ini . sejarah adalah suatu penelitian bagaimana melihat manu sia itu bergerak,berubah dan berkembang dan juga sekaligus mempersoalkan unsur-unsur dinamikanya.

Namun pada  kenyataannya ilmu sejrah sering di kategorikan kedalam  ilmu sosial , yang pada kenyataannya banyak sekali orang yang megkritik bahwa sejrah merupakan ilmu yang tidak ilmiah,terkesan tidak penting untuk di pelajari,menganggap sejarah adalah sesuatu yang dianggap tidak penting untuk di pelajari. Artinya sejarah hanya di pandang sebagai pengetahuan belaka bukan sebagi ilmu.















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Sejarah

Secara umum sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu “syajaratun” yang berarti pohon. Menurut Bahasa Arab, sejarah sama  dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang lebih maju. Sejarah diumpamakan menyerupai perkembangan sebuah pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting yang terkecil.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris, sejarah disebut dengan istilah “history” yang diambil dari kata “Historia”  dari bahasa Yunani yang berarti “informasi”  sedangkan dalam bahasa Inggris yang berarti masa lampau umat manusia. Dan dalam bahasa Jerman, sejarah di sebut dengan “geschicht” yang bararti sesuatu yang telah terjadi. Dari beberapa istilah itu dapat disimpulkan pengertian sejarah adalah sesuatu yang telah terjadi pada masalampau kehidupan manusia.
[2]Dalam kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwodarminto disebutkan disebutkan tiga pengertian sejarah, yaitu:
a.       Sejarah beraarti silsilah atau asal-usul.
b.      Sejarah berarti peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
c.       Sejarah berarti ilmu,pengetahuan,cerita,pelajaran tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
d.      Umumnya sejarah atau ilmu sejarah diartikan sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menterjemahkan informasi dari catatan –catatan yang dibuat oleh orang perorang,keluarga,dan komunitas. Ilmu sajarah berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu, sejarah di bagi ke dalam beberapa sub khusus lainnya seperti kronologi,historiografi,genealalogi,paleografi dan kliometrik.
Sejarah adalah topic pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting terutama mengenai keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita,sistem perekonomian yang pernah ada,bentuk-bentuk pemerintahan dan hal-hal penting lainnya yang pernah terjadi dalam kehidpan manusia sepanjang sejarah. Dari kemajuan dan kejatuhan sebuah negaraatau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alas an kegiatan politik,pengaruh dari filsafat sosial  serta sudut panddang budaya dan teknlogi yang bermacam-macam sepanjang zaman.
Sampai sekarang tidak ada satupun definisi yang dapat di terima secara Universal,ada banyak pengertian yang dimunculkan oleh para sejarawan. Berikut ini beberapa pengertian sejarah dari beberapa sejarawan/ahli
a.      Burckhardt, menegaskan bahwa “Sejarah merupakan catatan tentang suatu masa yang di temukan dan di pandang bermanfaat oleh generasi dari zaman yang lain”
b.      H.G . Wells , menegaskan bahwa “ sejarah manusia merupakan sejarah tentang gagasan”
c.       Pt. Nehru, Menegaskan bahwa “ sejarah merupakan kisah tentang perjuangan manusia sepanjang masa dalam menghadapi alam dan unsur-unsurnya melawan binatang buas dan hutan belantara dan sebagian manusia lainnya yang dengan berbagai cara  berusaha menguasai alam”.
d.      Jhonshon, mengatakan bahwa “sejarah dalam pengertiannya yang paling luas  segala sesuatu yang pernah terjadi….. sejarah,dalam arti yang diterima secara umum adalah sejarah tentang manusia. Materi yang dipelajari tentang jejak-jejak yang di tinngalkan oleh peradaban manusia di luar produksi  manusia,fisik manusia itu sendiri,sisa fisik manusia,tradisi dan lembaga sosial gagasan,kitab-kitab,pemikirannya,perasaannya dan tindakannya”.
e.       Moh Ali, “sejarah merupakan jumlah perubahan-perubahan,peristiwa,dalam kenyataan sekitar kita,cerita tentang perubahan ,kejadian dan kenyataan di sekitar kita. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan di sekitar kita”.
f.        Ibnu Chaldun “Catatan tentang masyarakat. Umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahn-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu”.

Namun dapat kami simpulkan pengertian dari sejarah adalah peristiwa masa lampau yang terjadi dalam kehidupan manusia dan dianggap penting oleh manusia maka peristiwa tersebut adalah peristiwa sejarah.

2.      Hakikat Sejarah

Sejarah adalah ilmu tentang manusia, sejarah berkaitan dengan ilmu hanya apabila sejarah mengkaji tentang kerjakeras manusia dan pencapaiaan yang di perolehnya. Sejarah mengutamakan kajian tentang orang-orang yang “menaklukan daratan dan lautan tanpa beristirahat” daripada tentang” mereka yang hanya berdiri dan menunggu “ sejarah mengkaji perjuangan manusia sepanjang jaman. Dengan menyeleksi “Biografi yang tak terhitung jumhahnya”dan menyajikan kehidupan mereka dalam konteks sosial yang sesuai,dan menyajikan gagasan-gagasannya dalam konteks manusia kita memahami jalannya peristiwa.
Sejarah mengkaji manusia dalam lingkup waktu[3] Waktu merupakan unsur esensial dalam sejarah, sejarah berkaitan dengan rangkaian peristiwa, dan setiap peristiwa terjadi dalam lingkup waktu tertentu, dengan demikian waktu dalam sejarah melahirkan presfektif tentang berbagai peristiwayang terjadi dan sekaligus suatu cara menonjol mampu memperindah masa lampau. Sejarah umat manusia merupakan proses perkembangan manusia dalam lingkup waktu “Seandainya Waktu berhenti” tulisan Galbraith, “sejarah juga akan berhenti,jejak-jejak sejarah yang ada akan habis  diteliti dan dikaji”[4] . waktu berarti perubahan dan seluruh isi semesta alam,tidak terkecuali seluruh umat manusia , mengalami perubahan yang terus-menerus. Sejarah merupakan ilmu yang memperlihatkan bahwa tidak ada satu gagasan atau institusi yang tetap sepanjang masa. Sejarah tidak akan memiliki makna apabila sesuatu dalam keadaan tetap.
Sejarah juga mengkaji manusia dalam ruanglingkup ruang. Baik sebagai individu maupun bangsa, manusia dipelajari dalm konteks lingkungan fisik geografis. Interaksi antara manusia dan lingkungan alam berlangsung secara dinamis. Interaksi ini menghasilkan variasi perkembangan pada aktivitas manusia dan pencapaiannya dalam bidang politik,sosial,ekonomi,dan kebudayaan.
Sejarah menjelaskan masa kini. Masakini merupakan susunan peristiwa pada masa lampau. Tugas sejarah adalah menjelaskan Evolusi masakini tersebut. Penyelidikan hubungan sebab-akibat antara bagian peristiwa sejarah terpilih yang dilakukan sejarawan mampu menjelaskan hakikat fenomena masa kini dan sekaligus mampu membangun hukum-hukum yang menguasainya.
Sejarah merupakan dialog antara masa lampau dan perkembangan ke masa depan. Interpretasi terhadap masa lampau oleh para sejarawan, seleksinya terhadap peristiwa yang signifikan dan relevan, membuka kesadaran akan tumbuhnya tujuan-tujuan baru ke masa depan.
Sejarah merupakan ilmu yan mengkaji manusia dalam rentang waktu. Konsep waktu dalam konsep ini meliputi[5] :
a.       Perkembangan. Perkembangan terjadi apabila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengaruh dari luar yang menyebabkan pergeseran Contohnya perkembnagan masyarakat yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
b.      Kesinambungan. Kesinambungan ini terjadi ketika suatu masyarakat baru dengan melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme.
c.       Pengulangan. Pengulangan merupakan peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau yang terulang kembali.
d.      Perubahan. Perubahan terjadi ketika masyarakat mengalami pengaruh dari luar masyarakat itu sendiri.

3.      Sejarah sebagai Ilmu, Peristiwa dan Kisah

a)      Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai Ilmu,pada abad ke 20-an telah terjadi suatu perdebatan tentang pandanga terhadapa sejarah. Perdebatan itu antaralain mengenai apakah sejarah itu merupakan cabang dari ilmu ataukah seni?. Perdebatan ini melibatkan ahli sejarah terjadi pertamakali di Jerman.
Meskipun demikian kebanyakan para ilmuan berpendapat bahwa sejarah merupakan cabang dari ilmu pengetahuan. Para ilmuan ayang berpendapat demikian antara lain:
a.       Burry. Menyatakan cabang dari ilmu pengetahuan tdak kurang tidak lebih
b.      York powell sejarah bukan hanya sebagai cerita yang indah,instruktif dan menyenangkan tetapi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan
Jadi dalam sudut pandang ini, sejarah di tempatkan dalam cabang ilmu pengetahuan tentang peristiwa masa lampau yang di susun menurut sistematika dan metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan kebenaran terhadap peristiwa yang terjadi pada masa lampau, untuk itu sejarah harus memiliki beberapa kriterian meliputi :
1.      Obyektif atau bahan yanh di kaji benar-benarnayta
2.      Sistematis di beberkan secara runtut
3.      Logis atau masuk akal
4.      Otonom bebas nilai tidak berpihak
5.      Universal atau berlaku umum
Sejarah sebagi cabang dari ilmu pengetahuan hendaklah dibahas dan dibuktikan kebenarannya secara keilmuan atau ilmiah. Untuk membuktikan keilmiahannya itu, maka di pergunakanlah metode-metode dari berbagai standar ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Menurut Kuntowijoyo [6]sejarah dianggap sebagai ilmu karena :
a.       Bersifat empiris, karena sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman dan aktivitasnyata manusia yang direkam kedalam dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut di teliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta yang akan di interpretasi / di tafsirkan menjadi tulisan sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen.
b.      Memiliki objek, yaitu perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu(masa lampau). Waktu merupakan unsur terpenting dalam peristiwa sejarah. Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau sehingga asalmula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam kajian sejarah
c.       Memiliki teori, teori  merupakan pendapat yang di kemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu

 b)  Sejarah Sebagai Peristiwa
peristiwa-peristiwa yang terjadi sejaak masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah, Bahkan melalaui peristiwa-peristiwa itu ilmu sejarah mendapat suatu gambaran tentang kehidupan masa lampau atau dapat mmengetahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa dalam sudut pandang ini, sejarah di tempatkan dalam suatu kejadian atau fakta yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau . kejadian pada masalampau ini dapat mengungkap kehidupan yang terjadi pada masa lampau.

c)  Sejarah sebagai kisah       
Apabila kita berbicara sejarah sebagai kisah, kita tidak pernah lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau. Alasannya peristiwa-peristiwa dan kejadiaan yang telah terjadi di masa lampau itu meninggalkan jejak-jejak. Jejaak-jejak ini memiliki arti yang sangat penting dalam menyusun kisah sejarah.
Dalam sudut pandang ini sejarah di tempatkan sebagai cerita atau sebuah narasi yang di susun berdasarkan ingatan, kesan atau tafsiran terhadap peristiwa masa lampau,padahal tafsiran berbagai orang terhadap suatu peristiwa bisa berbeda-beda. Oleh karena itu sebagai sejarawan harus menempatkan berbagai ingatan ,kesan,dan tafsiran mengenai suatau peristiwa sesuai dengan latar (seting in life) saat peristiwa itu berlangsung.
Namun dalam perkembangannya,seringkali kisah sejarah disamakan dengan cerita mythos atau dongeng.
d)  Sejarah sebagai seni
Menurut Dithey, seorang sejarawan dan filosof modern, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa. Sejarah memerlukan pemahaman dan pendalaman akan bahan-bahan yang bahan-bahan yang dihadapinya. Sejarah tidak saja mempelajari segala sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak di permukaan. Tetapi juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi pelaku sejarah. Lebih lanjut, sejarah memepelajari suatu proses dinamis dari kehidupan manusia yang didalamnya terlihat terlihat hubungan seebab akibat ( causal) yang cukup rumit.
Pemahaman terhadap jiwa sejarah hanya mungkin dapat dipahami oleh seni, karena telah di ketahui bahwa metode ilmiah sangat bermanfaat untuk menguji arti dan nilai dari bahan sejarah, mengisi melacak hubungan sabab akibat (causal) dan menyusun cerita sejarah dengan sistematis dan berlandaskan fakta yang akurat.
Berdasarkan pernyataan Dithley itu, maka pemahaman dengan cara imajinatif mamapu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Hanya dengan cara inilah yang dapat kita gunakan  untuk menghargai kehidupan manusia. Dengan demikian selain unsure ilmiah sejarah juga memiliki unsure seni.
Sejarah sebagai seni Nampak dalam cirri-ciri (Kuntowijoyo,1995) sebagai berikut[7]:
1.      Sejarah menentukan intuisi,kerja seorang sejarawan tidak cukup hanya mengandalkan metode dan rasionalitas yang dimilikinya, melainkan pula memerlukan intuisi yang berlangsung secara naluriah atau instinktif. Ini terjadi bukan saja dalam terhadap interpretasi ataupun historiografi, melainkan berlangsung pada seluruh proses sejarawan. Proses heruistik juga memerlukan ars veniendi (seni mencari)
2.      Sejarah memerlukan imajinasi. Imajinasi sangat penting dalam menyusun deskripsi sejarah. Imajinasi membantu untuk mampu membayangkan bagaiman proses sejarah terjadi. Sekalipun sejarah tidak dapat lepas dari imajinasi, namun sejarah tetaplah sejarah bukannya fiksi, kebenaran fartual dan objektivitas sejarah tetap menjadi landasan kerja bagi sejarawan.
3.      Sejarah memerlukan emosi. Sejarah adalah sejarahnya manusia. Manusia adalah keutuhan seorang pribadi yang bukan saja memiliki pikiran, namun juga perasaan. Untuk itu dalam mambuat deskripsi sejarah seorang sejsrawan harusmampu menyatukan diri secara padu dengan objek yang ingin di deskripsikan. Bercerita tentang sejarah harus mampu menghadirkan objek ceritanya kepada pembaca atau pendengarnya seolah-olah mereka berhadapan sendiri dengan tokah yang di ceritakan. Sejarawan memerlukan empati (perasaan dengan segala afeksinya
4.      Sejarah memerlukan gaya bahasa. Bahasa memiliki peranan penting dalam mengkomunikasikan kisah atu cerita sejarah. Menarik atau tidaknya cerita se sejarah bergantung pada cara penyampaiannya. Gaya bahasa yang baik tidakharus berlrbihan. Penggunaan bahasa harus efektif. Kadang-kadang bahasa sederhana itu lebih menarik dan efektif. Hanya perlu diperhatikan bahwa seorang sejarawan harus mampu mendeskripsikan peristiwa sejarah sebagai layaknya seorang pelukis secara naturalis
Dari uraiaan di atas kita bisa menyadari bahwa sejarah merupakan suatu bidang ilmu yang sangat memikat. Selanjutnya daya pikat tersebut dapat kita rincikan sebagai berikut.
a.       Peristiwa sejarah adalah unik
b.      Sebagai peristiwa yang unik, sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak akan terulang kembali persissama untuk kedua kalinya
c.       Peristiwa sejarah adalah penting
d.      Sebagai peristiwa yang penting sejarah memepunyai makna yang sangat besar dan menetukan terhadap kehidupan yang sangat besar dan menentukan terhadap manusia..
e.       Peristiwa sejarah adalah abadi
f.       Peristiwa sejarah akan tetap dikenang sepanjang masa atau peringatan atau perayaan,prasasti,monument,laporan,catatan dll

4. Fungsi Sejarah
                           
            Sejarah memiliki dua fungsi yaitu fungsi intrinsik dan ekstrinsik berikut adalah penjelasan dari dua fungsi tersebut:
1.      Sejarah sebagai nilai Intrinsik terdapat tiga fungsi sejarah secara Intrinsik yaitu:
a.       Sejarah sebagai ilmu pengetahuan : sejarah adalah ilmu yang terbuka pada kenyataannya bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari,tidak menggunakan bahasa teknis. Sejarah sebagi ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara yaitu perkembangan dalam filsafat, perkembangan dalam teori sejarah,perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, perkembangan dalam metode sejarah.
b.      Sejarah sebagi cara mengetahui masa lampau : bersamaan dengan mitos sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau
c.       Sejarah sebgai pernyataan pendapat : banyak peneulis yang menggunakan ilmunya untuk untuk menyatakan pendapat.
2.      Sejarah sebagi nilai Ekstrinsik:
a.       Pendidikan moral dan karakter
b.      Pendidikan penalaran
c.       Pendidikan politik
d.      Pendidikan kebijakan
e.       Pendidikan perubahan
f.       Pendidikan masa depan
g.       Sejarah sebagai bukti

Secara umum pembelajaran sejarah adalah sebagai berikut :
a.       Mengembangkan pemahamn tentang diri sendiri : sejarah perlu diajarkan untuk mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri. Untuk mengetahui siapa dirikita sendiri diperlukan persfektif sejarah. Mintat khusus dan kebiasaan yang menjadi cirri sesorang merupakan hasil interaksinya dimasa lampau dengan lingkungan tertentu, setiap orang mempunyai warisan yang sangat unik kombinasi antara tradisi, ras, suku,kebangsaan,keluarga dan individu yang menjadikan dirinya seperti sekarang ini. Tanpa pendalam terhadap faktor-faktor sejarah tersebut orang akan gagal dalam memahami identitas dirinya.
b.      Dapat memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu ruang dan masyarakat. Sejarah perlu diajarkan kepada anak-anak untuk memahami konsep waktu, ruang dan masyarakat, serta kaitan antara masa sekarang dan masa lampau,kaitan antara wilayah lokal dan wilayah laian yang jauh letaknya, antara kehidupan perseorangan dengan nasiaonal dan kehidupan antara masyarakat dan kebudayaan lain dimanapun dalam lingkup ruang dan waktu.
c.       Membuat masyarakat mampu menegvaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya. Sejarah adalah ilmu yang unik karena posisinya yangsangat strategis dalam menyediakan standar-standar bagi generasi muda abad ke-20 untuk mengukur nilai dan kesuksesan yang telah dicapai pada masa mereka. Sejarah membuat mereka peka terhadap politik, sosial, ekonomi pada dewas ini.
d.      Mengajarkan toleransi. Sejarah perlu diajarkan untuk mendidik para siswa agar memilikki toleransi terhadap perbedaan keyakinan,kebudayaan,gagasan,dan cita-cita.
e.       Menanamkan Sikap intelektual. Sejrah perlu diajarkan kepada anak-anak untuk menanamkan Sikap intelektual. Metode sejarah sebagai sistem kerja mental memiliki manfaat yang dapat menjangakau jauh diliuar batas ilmu sejarah. Dengan mempelajari sejarah,pada diri siswa akan tumbuh kesadaran bahwa interaksi antar manusia tidak pernah berlangsung secara sederhana. Melalui pembelajaran sejarah, siswa dapat mengembangkan kemampuan anak untuk memformulasikan penilaian yang objektif,mempertimbangkan setiap bukti dengan penuh kehati-hatian, dan menganalisis bukti-bukti yang dikumpulkan secara tepat. Menurut C.P.Hill[8]:

Dalam bidang intelektual,pembelajaran sejarah dapat melatih siswa agar akurat saat menyusun pemahaman yang komprehensif serta menuliskannya,mempertimbangkan bukti-bukti, memisahkan hal-hal yang spele dari yang penting dan membedakan antara propaganda dan kebenaran.
f.  Mengajarkan prisip-prinsip Moral, pengetahuan sejrah merupakan pengetahuan praktis : merupakan pembelajaran filsafat yang disertai contoh-contohnya merupaakn penglihatan yang berasal dari pengalaman sejrarah memaparkan  perbuatan yang buruk membuka kedok kebaikan yang palsu menunjukan kesalahan dan prasangka dan mehilangkan persoalan kekayaan .
g.  Menanamkan Orientasi ke masa depan, ini tujuannya penting lainnya dalam pembelajaran sejarah serah diajarkan untuk mendorong siswa agar memiliki fisi kehidupan kedepan dan bagaimana cara mencapainya.pelajaran tantang masa lampau dapat diterapkan untuk menciptakan masa depan baru yang lebih baik pengetahuan tantang sejrah akan membawa pencerah dalam wacana hubungan antar manusia dan memperlihatkan bahwa cara-cara yang di laksanakan pada masa lampau dapat djadikan ukuran yang mungkin lebih akurat dari pada yang di berikan oleh para pemimpin jaman sekarang
h. Memberikan pelatihan mental, sasaran pembelajaran sejrah adalah memberikan pelatihan mental sejarah dapat merangsang pikiran penilaian dan pemilahan serta menciptakan Sikap ilmiah pada orang dewasa sebagai imbanga terhadap ketidak stabilan emosinya selain itu sejarah juuga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan memperluas cakrawala mental pada siswa.
i. Melatih siswa Menangani isu-isu kontrofersial pembelajaran sejarah sangat penting untuk melatih para siswa menangani permasalahan yang kontrofersial dengan berlandaskan semangat mecari kebenaran sejati melaui diskusi, debat dan kompromi. Pembelajaran semacam ini dapat memperluas pengetahuan pada siswa sehingga mereka akan mampu menagani berbagai isu kontrofersial secra obyektif.
g. Memperkokoh rasa Nasionalisme, sasaran khusus pembelajaran sejarah adalah menumbuhkan semngat dalam diri para siswa untuk terus menerus menghidupkan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusian sebagai pilar kehidupan bangsa. Sejarh menjadi jalan untuk menanamkan semagat patriotisme dalam diri para siswa, patriotisme yang mampu membangkitkan semnagt akan gemilangan dimasa lampau dan masa sekarang dan pada saat yang sama berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan setiap warga Negara sehingga mengharumkan nam Bangsa dan Negara







[1]  S.K . Koechhar. Teaching of History (Jakarta:Grasindo,2008) hlm.1.
[2]  Rudy Gunawan,Pengantar Ilmu Sosial,(Jakarta: UHAMKA PRESS,2011),hlm.95.
[3]  S.K.Koechhar,Op.Cit.,hlm.4.
[4]   V.H. Galbraith, The Historian at Work,hlm.5.
[5]  Rudy Gunawan, Op.Cit., hlm.96.
[6]  Rudy Gunawan,Op.Cit,hlm.97.
[7]  Rudy Gunawan,Op.Cit., hlm.100
[8]  Dalam S.K.Koechhar,Teaching  Of History.(Jakarta:Grasindo,2008).hlm.32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar