BAB I
PENDAHULUAN
OLEH : YUNDA ANUGRAH PUTRI
A. Latar
Belakang
Selama
beberapa tahun terakhir,berbagai usaha telah di lakuan untuk merenovasi sistem
pendidikan di Negara kita.pola pendidikan dan kurikulum yang baru telah di
rekomendasi untuk seluruh wilayah. Dalam kurikulum baru itu, Sejarah menjadi
unsur yang penting dalam unsur-unsur dalam ilmu-ilmu sosial. Baik konsep maupun
tujuan pembelajajran mata pelajaran ini untuk berbagai tingkat telah di
tetapkan ulang. Sejarah di harapkan dapat mencapai potensi peneuhnya sebagai
mata pelajaran ini untuk kepada setiap tingkat dalam sistem pendidikan sehingga menjadi sangat penting untuk
melengkapi para guru dengan konsep-konsep,prosedur,dan teknik pembelajaran
mutakhir,yang tidak akan mencapai kesuksesan kecuali guru bersedia bekerja sama,bekerja
keras dan menggunakan tata cara pembelajaran yang terbaru.
Makalah
ini membahas semua aspek pembelajaran sejarah. Dengan ilmu sejarah kita dapat
mendeskripsikan kehidupan manusia pada masa lamapau. Dengan mempelajari
sejarah, kita akan mendapat gambaran tenang kehidupan manusia di masa lampau
atau mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Peristiwa atau
kejadian yang terjadi di masa lampau sangat penting karena dapat di jadikan
pedoman dalam kehidupan.
Berbicara
mengenai sejarah, pandangan kita tidak bisa lepas dari masa lampau, sebab
sejrah dapat berarti masalampau manusia. Namun masih banayak masyarakat di
dunia ini yang tidak mengenal sejarahnya atau tidak mengetahui bagaimana
kehidupan bangsa atau masyarakatnya terdahulu. Oleh karena itu dalam Pembahasan
ini akan banyak dibahas tentang “Apa sebenarnya sejarah itu?” , “Apa tujuan belajar sejarah itu?”, “Apa
makna belajar Sejarah itu?’’, dan “Bagaimana
belajar sejarah dengan Baik itu?”.
Pengetahuan
sejarah sanagat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak bangsa
yang hancur karena melupakan sejarahnya. Itulah sebabnya peristiwa-peristiwa
atau kejadian-kejadian di masa lampau sebaiknya dijadikan pedoman untuk
menentukan kehidupan di masa yang akan datang. Sementara ilmu sejarah yang
dilengkapi dengan metode dan alat ukurnya dapat mengungkapkan kehidupan manusia
pada masa lampau. Meneurut S.K.KOCHAR,(2008:1). Sejarah Memiliki Pengertian,
Sejarah sering kali di sebut
sebagai “ratu” atau “ibu” ilmu-ilmu sosial. Hal itu di sebabkan sejarah
telahlahir dan berkembang jauh sebelum ilmu-ilmu sosial lainnya serta paling
awal di ajarkan di sekolah,dengan perkecualian ilmu Geografi, ilmu sejarah
merupakan dasar dari semua disiplin ilmu yang termasuk dalam kategori ilmu-ilmu
sosial dan humaniora. Sejarah juga merupakan kajian dari filsafat,ilmu
politik,ilmu ekonomi,dan bahkan seni/geligi. Tidak di ragukan lagi bahwa
sejarah merupakan ilmu yang sangat berguna untuk pendidikan manusia seutuhnya.[1]
Ilmu
sejarah menurut B.R.O’G Anderson dari Cornell University (1992:3). adalah,
ilmu yang memiliki kedudukan
sentral dalam penelitian suatu masyarakat. Sejarah menggambarkan suatu proses
perkembangan dan juga bagaimana kita bisa tiba
pada keadaan saat ini . sejarah adalah suatu penelitian bagaimana
melihat manu sia itu bergerak,berubah dan berkembang dan juga sekaligus
mempersoalkan unsur-unsur dinamikanya.
Namun pada kenyataannya ilmu sejrah sering di
kategorikan kedalam ilmu sosial , yang pada kenyataannya banyak sekali orang yang
megkritik bahwa sejrah merupakan ilmu yang tidak ilmiah,terkesan tidak penting
untuk di pelajari,menganggap sejarah adalah sesuatu yang dianggap tidak penting
untuk di pelajari. Artinya sejarah hanya di pandang sebagai pengetahuan belaka
bukan sebagi ilmu.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Sejarah
Secara
umum sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu “syajaratun” yang berarti pohon. Menurut Bahasa Arab, sejarah
sama dengan sebuah pohon yang terus
berkembang dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke
tingkat yang lebih maju. Sejarah diumpamakan menyerupai perkembangan sebuah
pohon yang terus berkembang dari akar sampai ranting yang terkecil.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris,
sejarah disebut dengan istilah “history”
yang diambil dari kata “Historia” dari bahasa Yunani yang berarti “informasi” sedangkan dalam bahasa Inggris yang berarti
masa lampau umat manusia. Dan dalam bahasa Jerman, sejarah di sebut dengan “geschicht” yang bararti sesuatu yang
telah terjadi. Dari beberapa istilah itu dapat disimpulkan pengertian sejarah
adalah sesuatu yang telah terjadi pada masalampau kehidupan manusia.
[2]Dalam kamus umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwodarminto disebutkan disebutkan tiga pengertian sejarah,
yaitu:
a.
Sejarah
beraarti silsilah atau asal-usul.
b.
Sejarah
berarti peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
c.
Sejarah
berarti ilmu,pengetahuan,cerita,pelajaran tentang peristiwa yang terjadi pada
masa lampau.
d.
Umumnya
sejarah atau ilmu sejarah diartikan sebagai informasi mengenai kejadian yang
sudah lampau sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti
mempelajari dan menterjemahkan informasi dari catatan –catatan yang dibuat oleh
orang perorang,keluarga,dan komunitas. Ilmu sajarah berhubungan dengan
kemanusiaan di masa lalu, sejarah di bagi ke dalam beberapa sub khusus lainnya
seperti kronologi,historiografi,genealalogi,paleografi dan kliometrik.
Sejarah adalah topic pengetahuan
yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal-hal yang
sangat penting terutama mengenai keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita,sistem
perekonomian yang pernah ada,bentuk-bentuk pemerintahan dan hal-hal penting
lainnya yang pernah terjadi dalam kehidpan manusia sepanjang sejarah. Dari
kemajuan dan kejatuhan sebuah negaraatau sebuah peradaban. Kita juga dapat
mempelajari latar belakang alas an kegiatan politik,pengaruh dari filsafat
sosial serta sudut panddang budaya dan
teknlogi yang bermacam-macam sepanjang zaman.
Sampai sekarang tidak ada satupun
definisi yang dapat di terima secara Universal,ada banyak pengertian yang dimunculkan
oleh para sejarawan. Berikut ini beberapa pengertian sejarah dari beberapa
sejarawan/ahli
a. Burckhardt, menegaskan bahwa “Sejarah merupakan catatan tentang suatu
masa yang di temukan dan di pandang bermanfaat oleh generasi dari zaman yang
lain”
b. H.G . Wells , menegaskan bahwa “ sejarah manusia merupakan sejarah
tentang gagasan”
c. Pt. Nehru, Menegaskan bahwa “ sejarah merupakan kisah tentang perjuangan
manusia sepanjang masa dalam menghadapi alam dan unsur-unsurnya melawan
binatang buas dan hutan belantara dan sebagian manusia lainnya yang dengan
berbagai cara berusaha menguasai alam”.
d. Jhonshon, mengatakan bahwa “sejarah dalam pengertiannya yang paling
luas segala sesuatu yang pernah
terjadi….. sejarah,dalam arti yang diterima secara umum adalah sejarah tentang
manusia. Materi yang dipelajari tentang jejak-jejak yang di tinngalkan oleh
peradaban manusia di luar produksi
manusia,fisik manusia itu sendiri,sisa fisik manusia,tradisi dan lembaga
sosial gagasan,kitab-kitab,pemikirannya,perasaannya dan tindakannya”.
e. Moh Ali, “sejarah merupakan jumlah perubahan-perubahan,peristiwa,dalam kenyataan
sekitar kita,cerita tentang perubahan ,kejadian dan kenyataan di sekitar kita.
Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan di sekitar kita”.
f.
Ibnu
Chaldun “Catatan tentang masyarakat. Umat
manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahn-perubahan yang terjadi pada
watak masyarakat itu”.
Namun dapat kami simpulkan
pengertian dari sejarah adalah peristiwa masa lampau yang terjadi dalam
kehidupan manusia dan dianggap penting oleh manusia maka peristiwa tersebut
adalah peristiwa sejarah.
2. Hakikat
Sejarah
Sejarah adalah ilmu tentang
manusia, sejarah
berkaitan dengan ilmu hanya apabila sejarah mengkaji tentang kerjakeras manusia
dan pencapaiaan yang di perolehnya. Sejarah mengutamakan kajian tentang
orang-orang yang “menaklukan daratan dan
lautan tanpa beristirahat” daripada tentang” mereka yang hanya berdiri dan menunggu “ sejarah mengkaji
perjuangan manusia sepanjang jaman. Dengan menyeleksi “Biografi yang tak terhitung jumhahnya”dan menyajikan kehidupan
mereka dalam konteks sosial yang sesuai,dan menyajikan gagasan-gagasannya dalam
konteks manusia kita memahami jalannya peristiwa.
Sejarah
mengkaji manusia dalam lingkup waktu[3]
Waktu merupakan
unsur esensial dalam sejarah, sejarah berkaitan dengan rangkaian peristiwa, dan
setiap peristiwa terjadi dalam lingkup waktu tertentu, dengan demikian waktu
dalam sejarah melahirkan presfektif tentang berbagai peristiwayang terjadi dan
sekaligus suatu cara menonjol mampu memperindah masa lampau. Sejarah umat
manusia merupakan proses perkembangan manusia dalam lingkup waktu “Seandainya Waktu berhenti” tulisan
Galbraith, “sejarah juga akan
berhenti,jejak-jejak sejarah yang ada akan habis diteliti dan dikaji”[4]
. waktu berarti perubahan dan seluruh isi semesta alam,tidak terkecuali seluruh
umat manusia , mengalami perubahan yang terus-menerus. Sejarah merupakan ilmu
yang memperlihatkan bahwa tidak ada satu gagasan atau institusi yang tetap
sepanjang masa. Sejarah tidak akan memiliki makna apabila sesuatu dalam keadaan
tetap.
Sejarah
juga mengkaji manusia dalam ruanglingkup ruang. Baik sebagai individu maupun bangsa,
manusia dipelajari dalm konteks lingkungan fisik geografis. Interaksi antara
manusia dan lingkungan alam berlangsung secara dinamis. Interaksi ini
menghasilkan variasi perkembangan pada aktivitas manusia dan pencapaiannya
dalam bidang politik,sosial,ekonomi,dan kebudayaan.
Sejarah
menjelaskan masa kini.
Masakini merupakan susunan peristiwa pada masa lampau. Tugas sejarah adalah
menjelaskan Evolusi masakini tersebut. Penyelidikan hubungan sebab-akibat
antara bagian peristiwa sejarah terpilih yang dilakukan sejarawan mampu
menjelaskan hakikat fenomena masa kini dan sekaligus mampu membangun
hukum-hukum yang menguasainya.
Sejarah
merupakan dialog antara masa lampau dan perkembangan ke masa depan. Interpretasi terhadap masa lampau
oleh para sejarawan, seleksinya terhadap peristiwa yang signifikan dan relevan,
membuka kesadaran akan tumbuhnya tujuan-tujuan baru ke masa depan.
Sejarah merupakan ilmu yan
mengkaji manusia dalam rentang waktu. Konsep waktu dalam konsep ini meliputi[5] :
a.
Perkembangan.
Perkembangan terjadi apabila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu
bentuk ke bentuk lain tanpa ada pengaruh dari luar yang menyebabkan pergeseran
Contohnya perkembnagan masyarakat yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
b.
Kesinambungan.
Kesinambungan ini terjadi ketika suatu masyarakat baru dengan melakukan adopsi
lembaga-lembaga lama. Kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme.
c.
Pengulangan.
Pengulangan merupakan peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau yang
terulang kembali.
d.
Perubahan.
Perubahan terjadi ketika masyarakat mengalami pengaruh dari luar masyarakat itu
sendiri.
3. Sejarah
sebagai Ilmu, Peristiwa dan Kisah
a) Sejarah
sebagai ilmu
Sejarah sebagai Ilmu,pada abad ke
20-an telah terjadi suatu perdebatan tentang pandanga terhadapa sejarah.
Perdebatan itu antaralain mengenai apakah sejarah itu merupakan cabang dari
ilmu ataukah seni?. Perdebatan ini melibatkan ahli sejarah terjadi pertamakali
di Jerman.
Meskipun demikian kebanyakan para
ilmuan berpendapat bahwa sejarah merupakan cabang dari ilmu pengetahuan. Para
ilmuan ayang berpendapat demikian antara lain:
a.
Burry.
Menyatakan cabang dari ilmu pengetahuan tdak kurang tidak lebih
b.
York
powell sejarah bukan hanya sebagai cerita yang indah,instruktif dan
menyenangkan tetapi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan
Jadi dalam sudut pandang ini,
sejarah di tempatkan dalam cabang ilmu pengetahuan tentang peristiwa masa
lampau yang di susun menurut sistematika dan metode pengkajian ilmiah untuk
mendapatkan kebenaran terhadap peristiwa yang terjadi pada masa lampau, untuk
itu sejarah harus memiliki beberapa kriterian meliputi :
1.
Obyektif
atau bahan yanh di kaji benar-benarnayta
2.
Sistematis
di beberkan secara runtut
3.
Logis
atau masuk akal
4.
Otonom
bebas nilai tidak berpihak
5.
Universal
atau berlaku umum
Sejarah sebagi cabang dari ilmu
pengetahuan hendaklah dibahas dan dibuktikan kebenarannya secara keilmuan atau
ilmiah. Untuk membuktikan keilmiahannya itu, maka di pergunakanlah
metode-metode dari berbagai standar ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Menurut Kuntowijoyo [6]sejarah
dianggap sebagai ilmu karena :
a.
Bersifat empiris, karena sejarah melakukan kajian
pada peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat
tergantung pada pengalaman dan aktivitasnyata manusia yang direkam kedalam
dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut di teliti oleh para sejarawan untuk
menemukan fakta yang akan di interpretasi / di tafsirkan menjadi tulisan
sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen.
b.
Memiliki objek, yaitu perubahan atau
perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu(masa lampau). Waktu
merupakan unsur terpenting dalam peristiwa sejarah. Waktu dalam hal ini adalah
waktu lampau sehingga asalmula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama
dalam kajian sejarah
c.
Memiliki teori, teori merupakan pendapat yang di kemukakan sebagai
keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan
tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu
b)
Sejarah Sebagai Peristiwa
peristiwa-peristiwa yang terjadi
sejaak masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan ilmu
sejarah, Bahkan melalaui peristiwa-peristiwa itu ilmu sejarah mendapat suatu
gambaran tentang kehidupan masa lampau atau dapat mmengetahui sebab akibat
terjadinya suatu peristiwa dalam sudut pandang ini, sejarah di tempatkan dalam
suatu kejadian atau fakta yang benar-benar telah terjadi pada masa lampau .
kejadian pada masalampau ini dapat mengungkap kehidupan yang terjadi pada masa
lampau.
c) Sejarah sebagai kisah
Apabila kita berbicara sejarah
sebagai kisah, kita tidak pernah lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang
telah terjadi di masa lampau. Alasannya peristiwa-peristiwa dan kejadiaan yang
telah terjadi di masa lampau itu meninggalkan jejak-jejak. Jejaak-jejak ini
memiliki arti yang sangat penting dalam menyusun kisah sejarah.
Dalam sudut pandang ini sejarah
di tempatkan sebagai cerita atau sebuah narasi yang di susun berdasarkan
ingatan, kesan atau tafsiran terhadap peristiwa masa lampau,padahal tafsiran
berbagai orang terhadap suatu peristiwa bisa berbeda-beda. Oleh karena itu
sebagai sejarawan harus menempatkan berbagai ingatan ,kesan,dan tafsiran
mengenai suatau peristiwa sesuai dengan latar (seting in life) saat peristiwa
itu berlangsung.
Namun dalam
perkembangannya,seringkali kisah sejarah disamakan dengan cerita mythos atau
dongeng.
d) Sejarah sebagai seni
Menurut Dithey, seorang sejarawan
dan filosof modern, sejarah adalah pengetahuan tentang rasa. Sejarah memerlukan
pemahaman dan pendalaman akan bahan-bahan yang bahan-bahan yang dihadapinya.
Sejarah tidak saja mempelajari segala sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak
di permukaan. Tetapi juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya
perubahan itu bagi pelaku sejarah. Lebih lanjut, sejarah memepelajari suatu
proses dinamis dari kehidupan manusia yang didalamnya terlihat terlihat
hubungan seebab akibat ( causal) yang cukup rumit.
Pemahaman terhadap jiwa sejarah
hanya mungkin dapat dipahami oleh seni, karena telah di ketahui bahwa metode
ilmiah sangat bermanfaat untuk menguji arti dan nilai dari bahan sejarah,
mengisi melacak hubungan sabab akibat (causal) dan menyusun cerita sejarah
dengan sistematis dan berlandaskan fakta yang akurat.
Berdasarkan pernyataan Dithley
itu, maka pemahaman dengan cara imajinatif mamapu menjadikan fakta sejarah
lebih hidup dan lebih berarti. Hanya dengan cara inilah yang dapat kita
gunakan untuk menghargai kehidupan
manusia. Dengan demikian selain unsure ilmiah sejarah juga memiliki unsure
seni.
Sejarah sebagai seni Nampak dalam
cirri-ciri (Kuntowijoyo,1995) sebagai berikut[7]:
1.
Sejarah
menentukan intuisi,kerja seorang sejarawan tidak cukup hanya mengandalkan
metode dan rasionalitas yang dimilikinya, melainkan pula memerlukan intuisi
yang berlangsung secara naluriah atau instinktif. Ini terjadi bukan saja dalam
terhadap interpretasi ataupun historiografi, melainkan berlangsung pada seluruh
proses sejarawan. Proses heruistik juga memerlukan ars veniendi (seni mencari)
2.
Sejarah
memerlukan imajinasi. Imajinasi sangat penting dalam menyusun deskripsi
sejarah. Imajinasi membantu untuk mampu membayangkan bagaiman proses sejarah
terjadi. Sekalipun sejarah tidak dapat lepas dari imajinasi, namun sejarah
tetaplah sejarah bukannya fiksi, kebenaran fartual dan objektivitas sejarah
tetap menjadi landasan kerja bagi sejarawan.
3.
Sejarah
memerlukan emosi. Sejarah adalah sejarahnya manusia. Manusia adalah keutuhan
seorang pribadi yang bukan saja memiliki pikiran, namun juga perasaan. Untuk
itu dalam mambuat deskripsi sejarah seorang sejsrawan harusmampu menyatukan
diri secara padu dengan objek yang ingin di deskripsikan. Bercerita tentang
sejarah harus mampu menghadirkan objek ceritanya kepada pembaca atau
pendengarnya seolah-olah mereka berhadapan sendiri dengan tokah yang di
ceritakan. Sejarawan memerlukan empati (perasaan dengan segala afeksinya
4.
Sejarah
memerlukan gaya bahasa. Bahasa memiliki peranan penting dalam mengkomunikasikan
kisah atu cerita sejarah. Menarik atau tidaknya cerita se sejarah bergantung
pada cara penyampaiannya. Gaya bahasa yang baik tidakharus berlrbihan.
Penggunaan bahasa harus efektif. Kadang-kadang bahasa sederhana itu lebih
menarik dan efektif. Hanya perlu diperhatikan bahwa seorang sejarawan harus
mampu mendeskripsikan peristiwa sejarah sebagai layaknya seorang pelukis secara
naturalis
Dari uraiaan di atas kita bisa
menyadari bahwa sejarah merupakan suatu bidang ilmu yang sangat memikat. Selanjutnya
daya pikat tersebut dapat kita rincikan sebagai berikut.
a.
Peristiwa
sejarah adalah unik
b.
Sebagai
peristiwa yang unik, sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak akan terulang
kembali persissama untuk kedua kalinya
c.
Peristiwa
sejarah adalah penting
d.
Sebagai
peristiwa yang penting sejarah memepunyai makna yang sangat besar dan menetukan
terhadap kehidupan yang sangat besar dan menentukan terhadap manusia..
e.
Peristiwa
sejarah adalah abadi
f.
Peristiwa
sejarah akan tetap dikenang sepanjang masa atau peringatan atau
perayaan,prasasti,monument,laporan,catatan dll
4. Fungsi Sejarah
Sejarah
memiliki dua fungsi yaitu fungsi intrinsik dan ekstrinsik berikut adalah
penjelasan dari dua fungsi tersebut:
1.
Sejarah
sebagai nilai Intrinsik terdapat tiga fungsi sejarah secara Intrinsik yaitu:
a.
Sejarah
sebagai ilmu pengetahuan : sejarah adalah ilmu yang terbuka pada kenyataannya
bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari,tidak menggunakan bahasa teknis.
Sejarah sebagi ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara yaitu perkembangan
dalam filsafat, perkembangan dalam teori sejarah,perkembangan dalam ilmu-ilmu
lain, perkembangan dalam metode sejarah.
b.
Sejarah
sebagi cara mengetahui masa lampau : bersamaan dengan mitos sejarah adalah cara
untuk mengetahui masa lampau
c.
Sejarah
sebgai pernyataan pendapat : banyak peneulis yang menggunakan ilmunya untuk
untuk menyatakan pendapat.
2.
Sejarah
sebagi nilai Ekstrinsik:
a.
Pendidikan
moral dan karakter
b.
Pendidikan
penalaran
c.
Pendidikan
politik
d.
Pendidikan
kebijakan
e.
Pendidikan
perubahan
f.
Pendidikan
masa depan
g.
Sejarah
sebagai bukti
Secara
umum pembelajaran sejarah adalah sebagai berikut :
a.
Mengembangkan
pemahamn tentang diri sendiri : sejarah perlu diajarkan untuk mengembangkan
pemahaman tentang diri sendiri. Untuk mengetahui siapa dirikita sendiri
diperlukan persfektif sejarah. Mintat khusus dan kebiasaan yang menjadi cirri
sesorang merupakan hasil interaksinya dimasa lampau dengan lingkungan tertentu,
setiap orang mempunyai warisan yang sangat unik kombinasi antara tradisi, ras,
suku,kebangsaan,keluarga dan individu yang menjadikan dirinya seperti sekarang
ini. Tanpa pendalam terhadap faktor-faktor sejarah tersebut orang akan gagal
dalam memahami identitas dirinya.
b.
Dapat
memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu ruang dan masyarakat.
Sejarah perlu diajarkan kepada anak-anak untuk memahami konsep waktu, ruang dan
masyarakat, serta kaitan antara masa sekarang dan masa lampau,kaitan antara
wilayah lokal dan wilayah laian yang jauh letaknya, antara kehidupan
perseorangan dengan nasiaonal dan kehidupan antara masyarakat dan kebudayaan
lain dimanapun dalam lingkup ruang dan waktu.
c.
Membuat
masyarakat mampu menegvaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah dicapai oleh
generasinya. Sejarah adalah ilmu yang unik karena posisinya yangsangat
strategis dalam menyediakan standar-standar bagi generasi muda abad ke-20 untuk
mengukur nilai dan kesuksesan yang telah dicapai pada masa mereka. Sejarah
membuat mereka peka terhadap politik, sosial, ekonomi pada dewas ini.
d.
Mengajarkan
toleransi. Sejarah perlu diajarkan untuk mendidik para siswa agar memilikki
toleransi terhadap perbedaan keyakinan,kebudayaan,gagasan,dan cita-cita.
e.
Menanamkan
Sikap intelektual. Sejrah perlu diajarkan kepada anak-anak untuk menanamkan
Sikap intelektual. Metode sejarah sebagai sistem kerja mental memiliki manfaat
yang dapat menjangakau jauh diliuar batas ilmu sejarah. Dengan mempelajari
sejarah,pada diri siswa akan tumbuh kesadaran bahwa interaksi antar manusia
tidak pernah berlangsung secara sederhana. Melalui pembelajaran sejarah, siswa
dapat mengembangkan kemampuan anak untuk memformulasikan penilaian yang
objektif,mempertimbangkan setiap bukti dengan penuh kehati-hatian, dan
menganalisis bukti-bukti yang dikumpulkan secara tepat. Menurut C.P.Hill[8]:
Dalam
bidang intelektual,pembelajaran sejarah dapat melatih siswa agar akurat saat
menyusun pemahaman yang komprehensif serta menuliskannya,mempertimbangkan
bukti-bukti, memisahkan hal-hal yang spele dari yang penting dan membedakan
antara propaganda dan kebenaran.
f. Mengajarkan prisip-prinsip Moral, pengetahuan
sejrah merupakan pengetahuan praktis : merupakan pembelajaran filsafat yang
disertai contoh-contohnya merupaakn penglihatan yang berasal dari pengalaman
sejrarah memaparkan perbuatan yang buruk
membuka kedok kebaikan yang palsu menunjukan kesalahan dan prasangka dan
mehilangkan persoalan kekayaan .
g. Menanamkan Orientasi ke masa depan, ini
tujuannya penting lainnya dalam pembelajaran sejarah serah diajarkan untuk
mendorong siswa agar memiliki fisi kehidupan kedepan dan bagaimana cara
mencapainya.pelajaran tantang masa lampau dapat diterapkan untuk menciptakan
masa depan baru yang lebih baik pengetahuan tantang sejrah akan membawa
pencerah dalam wacana hubungan antar manusia dan memperlihatkan bahwa cara-cara
yang di laksanakan pada masa lampau dapat djadikan ukuran yang mungkin lebih
akurat dari pada yang di berikan oleh para pemimpin jaman sekarang
h. Memberikan pelatihan mental,
sasaran pembelajaran sejrah adalah memberikan pelatihan mental sejarah dapat merangsang
pikiran penilaian dan pemilahan serta menciptakan Sikap ilmiah pada orang
dewasa sebagai imbanga terhadap ketidak stabilan emosinya selain itu sejarah
juuga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan memperluas cakrawala mental
pada siswa.
i. Melatih siswa Menangani
isu-isu kontrofersial pembelajaran sejarah sangat penting untuk melatih para
siswa menangani permasalahan yang kontrofersial dengan berlandaskan semangat
mecari kebenaran sejati melaui diskusi, debat dan kompromi. Pembelajaran semacam
ini dapat memperluas pengetahuan pada siswa sehingga mereka akan mampu menagani
berbagai isu kontrofersial secra obyektif.
g. Memperkokoh rasa Nasionalisme,
sasaran khusus pembelajaran sejarah adalah menumbuhkan semngat dalam diri para
siswa untuk terus menerus menghidupkan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusian
sebagai pilar kehidupan bangsa. Sejarh menjadi jalan untuk menanamkan semagat
patriotisme dalam diri para siswa, patriotisme yang mampu membangkitkan semnagt
akan gemilangan dimasa lampau dan masa sekarang dan pada saat yang sama
berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan setiap warga Negara sehingga
mengharumkan nam Bangsa dan Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar