Jumat, 03 April 2015

PERADABAN ISLAM DI MASA AWAL ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sejauh ini peradaban islam sangat berperan penting dalam kelangsungan peradaban umat manusia hingga kini, namun pada realitasnya banyak sekali yang menganggap bahwa peradaban hanyalah berasal dari bangsa-bangsa barat. Namun sejarah mencatat bahwa kebudayaan serta peradaban islam sangatlah berperan dalam membangun peradaban yang maju seperti saat ini, peradaban islam itu sendiri terdapat dalam berbagai bidang diantaranya bidang politik, kekuasaan serta pemerintahan, ilmu pengetahuan, humanisme atau kemanuasiaan, ekonomi, seni, hukum, itulah yang dihasilkan dari peradaban islam.
Kebudayaan dan peradaban adalah duahal yang tidak mungkin bersifat statis pasti akan selalu bergerak dan berubah seiring berjalannya waktu, sama seperti kebudayaan dan peradaban islam ini terus berkembang dari masa awal islam hingga dunia modern saat ini. Peraban awal islam telah dimulai saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan diangkat menjadi rasul sejak saat itulah peradaban islam muali tumbuh dan terus berkembang hingga saat Nabi Muhammad SAW melaukan hijrah ke madinah.
Meskipun dalam perkembangannya terjadi pasang surut tapi tidak dapat dipungkiri bahwa islam memiliki peradaban ynag sungguh luar biasa, bahkan islam adalah peradaban terbesar di dunia yang sangat berpengaruh terhadap umat manusia. Seperti yang bisa kita lihat Islam sangat berperan dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan yang bnayak di klaim oleh peradaban barat bahwa ilmu pengetahuan berasal dari peradaban mereka, ketika peradaban dibarat telah mengenal ilmu filsafat yang sanagat terkenal di kawasan Yunani maka Islam dalah salah satu jembatan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan itu dengan cara dilakukan penterjemahan filsafat-filsafat Yunani kedalam bahasa Arab yang mempermudah dalam pengembangan ilmu pengetahuan tersebut. Hal ini terjadi ketika masa pemerintahan Dinasti Umayyah dan Abasiyah. Namun sebelum memasuki perkembangan yang terjadi pada kedua dinasti tersebut peradaban beserta ilmu penegtahuan sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW yang akan berlanjut setelah Nabi wafat dan digantikan oleh empat Khalfah yang terus bergantian pada masa itu.
Meskipun ilmu penegtahuan, kebudayaan serta peradaban yang terjadi pada masa awal islam ini memang tidak secanggih kebudayaan berikutnya atau pada masa kejayaan islam tetap saja peninggalan tersebut adalah sebauh awala atau titik dimana suatu peradaban di mulai.


B.     Rumusan Masalah
a.       Apa itu Kebudayaan dan Peradaban ?
b.      Bagaimana Peradaban Islam di Masa Awal Islam atau pada masa Rasulullah?
c.       Bagaimana peradaban berikutnya pada masa Khalifah ?
d.      Apa saja yang ditinggalkan dari Peraban Islam Awal ?


C.     Tujuan
a.       Mahasiswa mengetahui peradaban awal islam pada masa Rasullullah
b.      Peradaban pada masa Khalifah yaitu Abubakar,Umar,Utsman dan Ali
c.       Mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada masa Awal Islam






BAB II
PEMBAHASAN

1.      Kehidupan Nabi Muhammad di Makkah dan Peristiwa Hijrah ke Madinah
Inti kehidupan Nabi Muhammad saw di mekkah adalah melaksanakan tugas-tugas kerasulannya, beliau melakukan kontak hubungan dengan masyarakat mekkah dengan tetap berdasarkan pada petunjuk-petunjuk wahyu dan tugas tugas tersebut dijalankan oleh beilau dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Secara umum kontak yamg dilakukan Nabi dengan masyarakat mekkah ada tiga hal yaitu[1] :
a.       Tahap pertama dalah dakwah secara rahasia hal ini mungkin didasarkan atas aspirasi dan pengalaman beliau bahwa senua yang dilaksanakan pada tingkat permulaan belum boleh secara demonstratif dab  terbuka. Dakwah dilakukan pda keluarga terdekat yang ada dalam rumah tangganya, pada teman- teman dekatnya dengan endekatan-pendekatan yang bersifat pribadi
b.      Seruan Nabi kepada orang-orang mekkah untuk beralih agama yaitu agama Islam namun masih dalam semi rahasia sifatnya lebih luas dari yang pertama
c.       Tahapan ketiga dari seruan Nabi Muhammad adalah dengan demonstratif dan terbuka. Pada tahap ini masyarakat secara umum dan luas diajak oleh Nabi Muhammad untuk menjadi penganut Islam yang setia. Nabi memperkenalkan Islam di tempat-tempat umum.
Inti dari pokok-pokok ajaran Nabi semua tahapan yang dilaluinya adalah mengajak manusia untuk menyembah Allah dan dan meninggalkan pemujaan serta penyembahan berhala. Namun ajakan Nabi Muhammad sama sekali tidak menarik peratian masyarakat mekkah hanya beberapa orang saja yang tertarik sehingga banyak sekali masyarakat yang membenci Nabi Muhammad dan para pengikut Islam yang baru. Mereka bukan lagi tak menerima ajaran tersebut tapi lebih dari itu mereka berusaha menghalanginya dan melenyapkannya reaksi masyarakat mekkah terhadap ajakan Nabi Muhammad timbul karena hal-hal seperti Revitalitas tradisional orang-orang Arab, persamaan Hak,Kekhawatiran untuk dibangkitkan, taklik terhadap tradisi nenek moyang, adanya masalah ekonomi[2].
Karena penolakan penolakan yang terus menerus terjadi mulai dari cara yang paling lunak seperti dengan penyebaran issue-isue yang disebarkan pada masyarakat agar tidak mengikuti ajaran Muhammad,setalah cara itu dilakukan orang-orang Quraisy melakukan pembujukan terhadap Nabi Muhammad dengan penawaran akan harta, kedudukan dan jabatan yang tingi serta wanita dan berbagai halainnya kesenangan apa saja yang diinginkan oleh beliau. Hal terebut tidak memberi perubahan dan pada akhirnya rencana yang lebih radikalpun disusun yaitu rencana  membunuh Nabi Muhammad saw. Bakan hanya kepada nabi saja penyiksaanpun dilakukan kepa pengikut Nabi Muhammad. Bertahun tahun Nabi menyerukan islam di mekkah namun hasil yang dicpai sangatlah minim. Pikiran-pikiran Nabi yang dinamis terasa buntu dengan masyarakat mekkah yang tradisional kaku dan statis. Sehingga dengan kondisi seperti itu Nabi berfikir wilayah mana yang cocok untuk mensyiarkan Islam selain di kota mekkah.
Kemudian suatu peristiwa penting terjadi pula pada 27 Rajab 621 M yaitu yang dikneal denga peristiwa Isra’Miraj pada malam itu nabi melakukan perjalanan dari masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian naik kelangit dan kembali ke bumi pada malam itu juga.
Setelah terjadinya Isra’miraj para pengikut Nabi yang percaya akan hal tersebut mereka bersedia hijrah ke tempat yang lebih aman. Persiapan untuk mengembangkan islam di daerah yastrib memasuki tahap permulaan. Pada tahun 620 M Nabi Muhammad sempat bertemu dengan orang-orang Yastrib yaitu sebayak Enam orang dari kabilah Khazraj yang pada saat itu datang ke Mekkah untuk berziarah. Dalam pertemuan itu nabi Muhammad sempat bertemu dan membicarakan serta mengajak mereka untuk memeluk Islam dan mereka menyambut dengan baik seruan dan ajakan Nabi Muhammad tersebut dan pada saat itu juga mereka mneyatakan diri untuk memeluk Islam. Orang-orang yastrib yang telah masuk islam kemudian memeberi tahukan agama ini kepada masyarkat lainnya. Tahun berikutnya yaitu tahun 621 M orang-orang yastrib datang kembali ke mekah yaitu dari kabilah Khazraj dan Aus dan menyatakan keislamannya serta diikuti sumpah setia kepada Nabi Muhammad yaitu kesetiaan mereka terhadap islam perjanjian ini disebutdalam sejarh islam dengan “Perjanjian Aqabah yang Pertama” atau disebut perjanjian wanita karena diantara 12 orang yang dtang ke mekkah ada satu wanita yang bernama Afrah binti Abid bin Tsa’labah..
Perkembangan selanjutnya adalah dengan menambah keyakinan Nabi Muhammad dan kesungguhan Orang Yastrib terhadap Islam mereka datang kembali pada tahun 622 dengan maksud untuk mengikuti perjanjian dengan Nabi dan mengundangnya untuk Hirah ke Yastrib. Disbanding dnegn perjanjian sebelumnya maka perjanjian ini mempunyai cirri tersendiri perjanjian yang diikuti oleh 75 orang dari Yastrib sedangkan Nabi didampingi oleh pamannya Hamzah. Setah perjanjian kedua ini Nabi Muhammad memindahkan para pengikutnya diam-diam untuk segera meninggalkan Mekkah menuju Yastrib secara sembunyi-sembunyi. Sementara pengikutnya meninggalkan mekah Nabi dan para sahabat tetap tinggal di Mekkah. Hingga akhirnya pemindahan kaum muslimin ini di ketahui oleh orang Quraisy. Hingga pada suatu malam muncullah kesepakatan orang-orang Quraisy untuk membunuh Muhammad dan ketika itu Allah menurunkan perintah untuk hijrah ke Yastrib. Nabi Muhammada meninggalkan kota Mekkah bersama dengan Abubakar pada malam hari setaelah memalui ujian yang sangat besar akhirnya pada bulam Juli 622 M tiba di kota Yastrib.




2.    Membangun Kota Madinah dan Pigam Madinah
            Persiapan yang telah disiapkan oleh orang-orang di Yastrib untuk menyambit kedatangan Nabi             Muhammad mewarnai kehidupan-kehidupan berikutnya. Nabi disambut dengan penduduk Yastrib dengan semangat yang besar beliau diberi gelar Bulan Sabit sebagai pembwa cahaya kebenaran di kota Yastrib. Kemudian Yastrib berganti nama menjadi “ Madina al-Rasul “ yang artinya “Kota Rasulullah” dan “Madinah al-Munawwarahh” yang artinya “Kota yang mendapat cahaya” kemudian masyrakat diasa memberikan kepercyaan kepada Nabi untuk mengatur strategi dan pengembangan kota Madinah sebagai kota kuat dan damai.
            Karya pertama Nabi Muhammad adalah ia membuat landasan yang kuat bagi umat islam. Beliau mendirikan masjid ang akan dignakan untuk berbagai kepentingan kaum Muslim, masjid ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan kamum muslim disamping sebagai tempat ibadah kegiatanibadah, politik, ekonomi, pemerintahan serta pendidikan dilakukan di masjid. Dimasjid inilah beliau mendirikan prinsip-prinsip islam dan masjid tempat yang efektif dalam menyebarkan pandangan-pandangan kepada masyarakat.
            Untuk menata kehidupan sosial beliau membuat piagam persaudaraan antara kaum Muahjirin dan Anshar serata kaum-kaum yang tinggal dikota Madinah namun tidak memeluk islam seperti orang-orang Yahudi, piagam tersebut diberinama Piagam Madinah  Diantara pasal-pasalnya piagam itu menetapkan kewajiban seluruh warga madinah untuk membela Negara Madinah terhadap serangan dari Luar , muslim dan yahudi atau pun yang lainnya yang terikat dengan perjanjian ini berkewajiban membela sekalipun serangan tersebut ditujukan kepada umat muslim di madinah. Setelah itu kebebasan beribadah juga di perbolehkan di madinah sehingga tidak ada paksaan untuk memeluk islam bagi orang-orang yahudi ataupun yang lainnya memiliki kebebasan untuk memeluk agamannya dan beribadah sesuai dengan agama yang dianut, stelah itu Rasullullah merupakan hakim tertinggi dalam memecahkan kasus hukum. Itulah gambaran dari Piagam Madinah.
           
3.    Perjanjian Hudaibiyah
Setalah terbentuknya Piagam Madianh ini terjadilah kontak senjat dengan orang-orang Quraisy yang  berusaha mengobarkan perang dengan penduduk muslim Madinah. Perang terjadi diantaranya perang Uhud yang pada waktu itu dimenangkan oleh orang Quraisy selnjutnya pada tahun ke enam setelah hijrah yaitu 628 kurang lebih 700 orang kaum Muslimin menyertai Nabi Muhammad untuk berzuarah ke Mekkah sehingga perjalanan dihadang oleh orang-orang Quraisy dan pada saat itu trjadi diplomasi yang kemudian dengan perjanjian Hudaibiyah semua perjanjian tersebut di terima oleh pihak Muslim, perjanjian ini membawawa arti yang sangat besar dalam perkembangan sejarah Islam di kemudian hari berikut adalah isi dari perjanjian Hudaibiyah[3] :
1.      Segala permusuhan dihentikan selama jangka waktu 10 tahun
2.      Tiap orang quraisy yang datang kepada Nabi Muhammad tanpa izin dari pimpinannya harus dikembalikan.
3.      Tiap orang Islam yamg meenyerahkan diri kepada orang Quraisy tidak akan diserahkan kembali.
4.      Tiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraisy ataupun dengan umat islam tidak boleh dihalangioleh satu golongan atau pihak yang membuat perjanjian.
5.      Nabi Muhammad dan rombongan tidak boleh masuk kota mekah pada saat itu dan diberikan kesempatan pada tahun berikutnya. Dengan syarat membawa persenjataan sekadarnya dan lama tinggalnya hanya tiga hari.
Meskipun perjanjian ini dianggap sangat merugikan umat muslim namun hali ini adalah bukti dariketinggian diplomasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Hingga pada akhirnya orang- orang Quraisy sendiri yang melanggar perjanjian tersebut hingga Nabi Muhammad mengerahkan sekitar 10.000 orang tentara islam untuk menyerang para penyembah berhala itu hingga memasuku kota Mekkah peristiwa ini dikenal dengan Peristiwa Futuh Makkah  (Pembukaan Kota Mekah) yang terjadi pada 630 M. setelah peristiwa itu berbondong-bondong orang mekkah masuk islam. Stelah itu pada tanggal 10 Dzulhijah 732 M Nabi dan pengikutnya melakukan Ibadah Haji di Mekkah yg dikenal dengan haji Wada. Stelah itu nabi wafat dan di gantikan oleh Abubakar As-Sidiq.

Peradab Islam yang dibangun oleh Rasulullah dari berbagai segi diantarnya adalah sebagai berikut :
1.      Dari segi Kemanusiaan pada masa Rasulullah rasa Humanisme atau kemanusian telah muncul seperti, menjungjung tinggi nilai nilai kemanusian dan sangat menolak terhadap penindasan. Sperti adanya persamaan rasial tidak membeda-bedakan sesorang dari golongan apapun. Kemudian selain itu tingginya toleransi terhadap berbgai perbedaan juga telah dilakukan pada masa Rasulullah seperti contohnya piagam madinah. Kemudian islam memiliki Moral yang sangat tinggi seperti terjadi dalam aturan perang karena islam sangat melarang sekali dalam perang tersebut bertujuan untuk kebhatilan islam hanya memperbolehkan perang apabila hanya dilakukan untuk kebaikan islam dan untuk agama Allah artinya dalam perang ini dilarang melakukan kedzaliman dan penghancuran baik kepada sesama manusia ataupun kepada lingkungan. Kemudian selain anjuran perbuatan baik kepada sesama manusia rasulullah juga menganjurkan untuk menyayangi binatang hal-hal ini dilakukan oleh Rasulullah sebagai peletak dasar peradaban islam pertama yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang antara sesama makhluk hidup perintah itu terdapat dalam kitab Al-Qur’an dan seluruh hal-hal yang dijelaskan diatas tentu sembernya adalah Al-Qur’an[4].
2.      Perkembngan Ilmu Pengetahuan ada Masa Rasulullah SAW. Ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang sejak masa Rasulullah SAW, beliau menjadi solusi dalam berbagai masalah yang terjadi baik berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber langsung dari Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah sebagai seorang pemimpin sangat sukses dalam membangun peradaban Islam dan ilmu pengetahuan. Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah pada waktu dimulai dengan membangun Masjid sebagai pusat dakwah Islam. Di masjid itulah dilakukan berbagai kegiatan dakwah, mulai dari masalah peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik. Dari sinilah Islam menjadi maju pesat dan pada akhirnya menguasai peradaban dunia. Tokoh-Tokoh ilmuwan pada masa Rasulullah SAW lebih terfokus pada Al-Quran antara lain Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Sabit, kemudian ada Salman al-Farisi yang ahli strategi perang. Masjid digunakan bukan hanya sekedar tempat ibadah saja melainkan tepat untuk menuntut ilmu di masjud para jamaah belajar unutuk baca tulis Qur’an, ilmu-ilmu syariat dan berbgai cabang ilmu lainnya seperti hafalan Qur’an dll.
3.      Lembaga-lembga sosial yang dibentuk untuk kemaslahatan Umat.

1.      Berawal dari seruan nabi tentang wakaf atas heart yang dimiliki oleh masyarakat sehingga dari hasil wakaf itulah seperti tanah, kebun, dan sebagian harta lainnya kemuadian didirikan lembaga sosial seperti mesjid, orang orang berlomba-lomba mendirikan masjid sebagai wakaf, selain itu adanya pembangunan rumah bagi orang fakir yang tidak mampu membeli atau menyewanya. Kemudian badan sosial untuk pewakafan kuda-kuda pedang dan peralatan untuk berperang, selain itu ada juga lembaga untuk menegakkan solidaritas sosial didalamnya ada badan untuk anak-anak asuh dan anak yatim, pengkhitanan juga ada badan sosial untuk orang lumpuh dan jompo [1]
2.      Adanya sumber-sumber pendapatan Negara yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan Negara, pendapatan iu didapatkan dari waqaf, Zakat mal,Zakat Fitrah, pajak yang dibebankan pada orang-orang kaya dan orang non islam pendapatan Negara iu di kelola untuk semua keperluan Negara seperti pembiyayaan perang, pembangunan Negara dan kepentingan masyarakat lainnya.

Setelah Rasulullah  wafat perdaban islam terus berkembang pada masa khlifah berikut adalah perkembngan perdaban yang terjadi pada masa pemerintahan Khlifah :
1.      Khalifah Abubakar As-Shidiq :  dari segi Ilmu Pengetahuan masih sama dengan pada masa Rasulullah yaitu segala sumber pengetahuan berasal dari Al-Quran dan Al-hadist serta pada masa Abubakar ini telah dimulai pengumpulan mushaf Al-Qur’an atas usulan Umar Bin Khatab. Selanjutnya dari segi hukum dan politik juga tidak terlalu berbeda ketika zaman Rasulullah hanya saja pada masa Abubaqar ini perluasan pengaruh islam sangat di utamkan hingga ke beberapa wilayah seperti syiria,Persia, Palestina dan Yordania.
2.      Pada masa Umar bin Khatab : Semakin mantapnya kehidupan politik yang demokratis yang ditandai dengan lancarnya komunikasi politik baik vertikal maupun horizontal.Terjadinya perluas wilayah kekuasaan Islam, yang meliputi wilayah Jazirah Arab, Parsi, Syiria dan Mesir. Dengan demikian wilayah kerajaan Klasik yang mempunyai tradisi dan kebudayaan tinggi, menjadi sumber kebanggaan Islam.Berkembangnya lembaga dan organisasi politik yang ternyata memberikan dampak positif bagi perkembangan politik umat, terutama dengan adanya Ahlul Halli wa al Aqdi (DPR). Terjadinya pelembagaam organisasi kenegaraan (birokrasi) yang dapat mendukung kinerja kepemimpinan Umar bin Khattab.Pembagian wilayah negara menjadi dua pemerintahan, yaitu : Pemerintahan pusat (Sentralisasi) yang dikepala oleh seorang Kholifah Dan pemerintahan daerah (Desentralisasi) yang dipimpin oleh seorang Wali atau Gubernur.Pembentukan organisasi-organisasi kenegaraan, misalnya Baitul Mal (Badan Keuangan Negara), Badan pemeriksa keuangan dan Jizyah, Departemen kehakiman (Dewan Qodhi pusat dan daerah), Organisasi/Lembaga ketentaraan (Katib al Jund), Organisasi/Lembaga kepolisian (Katib al Syurthah). Sedangakan dalam hal ilmu pengetahuan.Berkembangnya tradisi berfikir rasional, yang kemudian disebut dengan Ijtihad. Metode berfikir bebas yang pertama kali berkembang tersebut adalah Ra’yi (pendapat pribadi) yang sering dikemukakan oleh Umar bin Khattab Terjadinya rasionalisasi ajaran Islam, terutama pada pokok ajaran yang mengan-dung makna ideal dan moral (ajaran yang mengandung makna ideal). Ketentuan hukum dan nilai religiusitasnya tidak dipahami sebagaimana teks (bunyi) hukumnya atau ketetapan legalnya, melainkan lebih mengarah pada pemahaman gagasan dan ide yang terkandung di dalamnya
3.      Pada masa Utsman bin Affan Di lanjutkkannya proses pembukukan al Qur’an, setelah dilakukan gerakan pengumpulan naskahnya pada masa Abu Bakar Ash Shidiq, dalam satu musyhaf induk yang disebut dengan “Musyhaf Utsmani”. Musyhaf tersebut dicetak sebanyak 8 Examplar dan ke-mudian disebar ke kota-kota besar Islam. Program ini dilakukan dalam rangka : Menyelematkan naskah dan sumber ajaran Islam dari kerusakan, pemalsuan dan prilaku negatif lainnya. Menyatukan tulisan dan bacaan al Qur’an (yang diakui bacaannya sebanyak 7 bacaan), yang selama ini menjadi salah satu sumber konflik keagamaan umat Islam. Kemudian pada era Utsman ini juga dilakukannya Pembangunan kekuatan armada militer ummat Islam, dengan memanfaatkan Syiria sebagai pangkalan militer Perluasan daerah meliputi Daerah Persia, Azerbeizan, Armenia, Asia Kecill, Pesisir laut Hitam, Cyprus dan Afrika Utara (Tunisia, Marokko dan Al Jajair).
4.      Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib : kami sebgai penulis tidak menemukan sumber yang berkaitan dengan peradaban yang berkembang dari masa ini karena banyak sumber mengatakan setelah Ali di baiat terjadi konfilk antara pengikut Ali dan Bani Umayah karena sengketa kepemimpinan dan kemarah Bani Umayah atas kebijakan pemerintahan Ali yang baru yaitu mengaganti seluruh mentri yang pada saat itu menjabat pada masa pemerintahan Utsman juga berkembangnya issue atas pembunuhan Utsman yang dilakukan oleh Ali menyebabkan akhirnya peperintahan jatuh pada Muawiyah dan digantikan oleh Dinasti Umayah.
Berikut ini ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa keKhalifahan adalah :
Kesuksesan Rasulullah SAW dalam mengemban amanah dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, yaitu Khalifah yang empat (Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Khulafaur Rasyidin masih berkisar pada ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, hal ini karena pertumbuhan ilmu pengetahuan masih dekat dengan sumbernya, yaitu para sahabat Nabi yang sanadnya langsung pada Rasulullah SAW dan berkembangnya ilmu-ilmu tersebut seiring dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah pada masa itu. Adapun ilmu-ilmu yang lahir pada periode Khulafaur Rasyidin sebagai berikut :
  1. Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran, ilmu ini muncul pada masa Khalifah Utsman bin Affan, sebab munculnya adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahaminya dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya, oleh karena itu diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri. 
  2. Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW, baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan Sunnahnya. Tokohnya yaitu Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.
  3. Ilmu Hadist, dalam memutuskan masalah tidak bisa dilepaskan dari Al-Quran dan Al-Hadist sebagai sumber utama. Tokohnya antara lain, Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
  4. Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran. Pada masa Rasulullah SAW telah dikenal ilmu Khat Al-Quran, yaitu dilakukan setelah Rasulullah mendapatkan wahyu. Kemudian pada masa Abu Bakar diadakan pembukuan Al-Quran dan ditulis dengan menggunakan khat Kufi dari Irak, dan untuk surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dari Syam dan sekitarnya.
  5. Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekkah), Abdullah bin Mas’ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir).
  6. Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
  7. Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.
  8. Ilmu Arsitektur, dimulai dari Masjid Quba oleh Rasulullah. Beberapa bangunan kota yang didirikan pada masa Khulafaur Rasyidin adalah kota Basrah tahun 14 -15 H dengan arsitek Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.
Tokoh Ilmuwan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Tokoh-tokoh ilmuwan masa Khulafaur Rasyidin antara lain : 
  1. Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab. 
  2. Ahli Ilmu Hadist : Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
  3. Ahli Ilmu Fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin Ash.
  4. Ahli Ilmu Nahwu : Ali bin Abi Thalib.
  5. Ahli Ilmu Arsitektur : Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Ketika islam berkembang di Madinah atau pasca Rasulullah hijrah ke Madinah disanalah awal mula peradaban islam yang pertama muncul dengan peletak dasr peradaban islam itu adalah Rasulullah saw. Peradaban muncul dengan pembangunan kota Madinah memalu piagam Madinah yang isinya sangat mengedepankan toleransi hal itu adalah salah satu contoh terbentuknya masyarakat madani melalui piagam Madinah tersebut, ilmu pengetahuan juga berkembang dari sumber Al-Qur’an meskipun memang Al-Quran bukanlah buku ilmiah yang menerangkan tentang hukum-hukum alam,dan hukum-hukum sosial namun didalmmya terdapat ayat-ayat yang memberikan petunjuk untuk manusia dalam mengkaji alam dan masyarakat itu sendiri. Seingga dari Al-Qur’anlah peradaban itu muncul dalam pemikirannya Rasulullah selalu berpatokan dan berpedomnan terhadap Al-Qur’an muali dari pembentukan Negara, sistem sosial masyarakat yang didalammnya ada lembaga-lembag sosial,politik, hukum, ekonomi dan yang terpenting adalah Ilmu pengetahuan.
            Setelah Rasulullah wafat peradaban islam terus berkembang pada masa Khalifah baik dari Khalifah Abubakar, Umar, Utsman dan Ali sistem pemintahan yang terus berkembang begitu juga dengan ilmu pengetahuan karena pada masa khlifah ini telah berhasil menjadikan ayat-ayat Al-Quran dalam stau Muashaf kemudian ilmu pengetahuan lain terus berkembang mulai dari Qarii atau seni mambaca Al-Quran, penulisan kaligrafi, ilmu fikih, ilmu sastra dan arsitektur. 

DAFTAR PUSTAKA

            Dra. Susmihara, Drs. Rahmat. 2013.Sejarah Islam Klasik. Yogyakarta: Ombak.
            Dr. Mustafa. 1992. Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok.  Jakarta: Gema Insani
            Sajadah Muslim.Perkemangan Ilmu Pengetahuan di Masa Khalifah.
           
           








[1] Ibid.,hlm 152









[1][1] Susmihara.Sejarah Islam Klasik (Yogyakarta : Ombak, 2013) hlm 46
[2] Ibid.,hlm 49
[3] Susmihara.Sejarah Islam Klasik(Yogyakarta : Ombak,2013) hlm 60
[4] Mustafa As-Siba’I. Peradaban Islam Dulu Kini dan Esok.(Jakarta: Gema Insani Press 1992) hlm.89.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar