BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejauh ini peradaban islam sangat berperan penting
dalam kelangsungan peradaban umat manusia hingga kini, namun pada realitasnya
banyak sekali yang menganggap bahwa peradaban hanyalah berasal dari
bangsa-bangsa barat. Namun sejarah mencatat bahwa kebudayaan serta peradaban
islam sangatlah berperan dalam membangun peradaban yang maju seperti saat ini,
peradaban islam itu sendiri terdapat dalam berbagai bidang diantaranya bidang
politik, kekuasaan serta pemerintahan, ilmu pengetahuan, humanisme atau kemanuasiaan,
ekonomi, seni, hukum, itulah yang dihasilkan dari peradaban islam.
Kebudayaan dan peradaban adalah duahal yang tidak
mungkin bersifat statis pasti akan selalu bergerak dan berubah seiring
berjalannya waktu, sama seperti kebudayaan dan peradaban islam ini terus
berkembang dari masa awal islam hingga dunia modern saat ini. Peraban awal
islam telah dimulai saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dan diangkat menjadi
rasul sejak saat itulah peradaban islam muali tumbuh dan terus berkembang
hingga saat Nabi Muhammad SAW melaukan hijrah ke madinah.
Meskipun dalam perkembangannya terjadi pasang surut
tapi tidak dapat dipungkiri bahwa islam memiliki peradaban ynag sungguh luar
biasa, bahkan islam adalah peradaban terbesar di dunia yang sangat berpengaruh
terhadap umat manusia. Seperti yang bisa kita lihat Islam sangat berperan dalam
penyebarluasan ilmu pengetahuan yang bnayak di klaim oleh peradaban barat bahwa
ilmu pengetahuan berasal dari peradaban mereka, ketika peradaban dibarat telah
mengenal ilmu filsafat yang sanagat terkenal di kawasan Yunani maka Islam dalah
salah satu jembatan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan itu dengan cara
dilakukan penterjemahan filsafat-filsafat Yunani kedalam bahasa Arab yang
mempermudah dalam pengembangan ilmu pengetahuan tersebut. Hal ini terjadi
ketika masa pemerintahan Dinasti Umayyah dan Abasiyah. Namun sebelum memasuki
perkembangan yang terjadi pada kedua dinasti tersebut peradaban beserta ilmu
penegtahuan sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW yang akan berlanjut setelah Nabi
wafat dan digantikan oleh empat Khalfah yang terus bergantian pada masa itu.
Meskipun ilmu penegtahuan, kebudayaan serta
peradaban yang terjadi pada masa awal islam ini memang tidak secanggih
kebudayaan berikutnya atau pada masa kejayaan islam tetap saja peninggalan
tersebut adalah sebauh awala atau titik dimana suatu peradaban di mulai.
B. Rumusan
Masalah
a. Apa
itu Kebudayaan dan Peradaban ?
b. Bagaimana
Peradaban Islam di Masa Awal Islam atau pada masa Rasulullah?
c. Bagaimana
peradaban berikutnya pada masa Khalifah ?
d. Apa
saja yang ditinggalkan dari Peraban Islam Awal ?
C. Tujuan
a. Mahasiswa
mengetahui peradaban awal islam pada masa Rasullullah
b. Peradaban
pada masa Khalifah yaitu Abubakar,Umar,Utsman dan Ali
c. Mengetahui
hal-hal apa saja yang terjadi pada masa Awal Islam
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Kehidupan
Nabi Muhammad di Makkah dan Peristiwa Hijrah ke Madinah
Inti kehidupan Nabi Muhammad saw di mekkah adalah
melaksanakan tugas-tugas kerasulannya, beliau melakukan kontak hubungan dengan
masyarakat mekkah dengan tetap berdasarkan pada petunjuk-petunjuk wahyu dan
tugas tugas tersebut dijalankan oleh beilau dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan. Secara umum kontak yamg dilakukan Nabi dengan masyarakat mekkah ada
tiga hal yaitu[1]
:
a. Tahap
pertama dalah dakwah secara rahasia hal ini mungkin didasarkan atas aspirasi
dan pengalaman beliau bahwa senua yang dilaksanakan pada tingkat permulaan
belum boleh secara demonstratif dab
terbuka. Dakwah dilakukan pda keluarga terdekat yang ada dalam rumah
tangganya, pada teman- teman dekatnya dengan endekatan-pendekatan yang bersifat
pribadi
b. Seruan
Nabi kepada orang-orang mekkah untuk beralih agama yaitu agama Islam namun
masih dalam semi rahasia sifatnya lebih luas dari yang pertama
c. Tahapan
ketiga dari seruan Nabi Muhammad adalah dengan demonstratif dan terbuka. Pada
tahap ini masyarakat secara umum dan luas diajak oleh Nabi Muhammad untuk
menjadi penganut Islam yang setia. Nabi memperkenalkan Islam di tempat-tempat
umum.
Inti dari pokok-pokok
ajaran Nabi semua tahapan yang dilaluinya adalah mengajak manusia untuk
menyembah Allah dan dan meninggalkan pemujaan serta penyembahan berhala. Namun
ajakan Nabi Muhammad sama sekali tidak menarik peratian masyarakat mekkah hanya
beberapa orang saja yang tertarik sehingga banyak sekali masyarakat yang
membenci Nabi Muhammad dan para pengikut Islam yang baru. Mereka bukan lagi tak
menerima ajaran tersebut tapi lebih dari itu mereka berusaha menghalanginya dan
melenyapkannya reaksi masyarakat mekkah terhadap ajakan Nabi Muhammad timbul
karena hal-hal seperti Revitalitas tradisional orang-orang Arab, persamaan
Hak,Kekhawatiran untuk dibangkitkan, taklik terhadap tradisi nenek moyang,
adanya masalah ekonomi[2].
Karena penolakan
penolakan yang terus menerus terjadi mulai dari cara yang paling lunak seperti
dengan penyebaran issue-isue yang disebarkan pada masyarakat agar tidak
mengikuti ajaran Muhammad,setalah cara itu dilakukan orang-orang Quraisy
melakukan pembujukan terhadap Nabi Muhammad dengan penawaran akan harta,
kedudukan dan jabatan yang tingi serta wanita dan berbagai halainnya kesenangan
apa saja yang diinginkan oleh beliau. Hal terebut tidak memberi perubahan dan
pada akhirnya rencana yang lebih radikalpun disusun yaitu rencana membunuh Nabi Muhammad saw. Bakan hanya
kepada nabi saja penyiksaanpun dilakukan kepa pengikut Nabi Muhammad. Bertahun
tahun Nabi menyerukan islam di mekkah namun hasil yang dicpai sangatlah minim.
Pikiran-pikiran Nabi yang dinamis terasa buntu dengan masyarakat mekkah yang
tradisional kaku dan statis. Sehingga dengan kondisi seperti itu Nabi berfikir
wilayah mana yang cocok untuk mensyiarkan Islam selain di kota mekkah.
Kemudian suatu
peristiwa penting terjadi pula pada 27 Rajab 621 M yaitu yang dikneal denga
peristiwa Isra’Miraj pada malam itu nabi melakukan perjalanan dari masjidil
Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian naik kelangit dan
kembali ke bumi pada malam itu juga.
Setelah terjadinya
Isra’miraj para pengikut Nabi yang percaya akan hal tersebut mereka bersedia
hijrah ke tempat yang lebih aman. Persiapan untuk mengembangkan islam di daerah
yastrib memasuki tahap permulaan. Pada tahun 620 M Nabi Muhammad sempat bertemu
dengan orang-orang Yastrib yaitu sebayak Enam orang dari kabilah Khazraj yang
pada saat itu datang ke Mekkah untuk berziarah. Dalam pertemuan itu nabi
Muhammad sempat bertemu dan membicarakan serta mengajak mereka untuk memeluk
Islam dan mereka menyambut dengan baik seruan dan ajakan Nabi Muhammad tersebut
dan pada saat itu juga mereka mneyatakan diri untuk memeluk Islam. Orang-orang
yastrib yang telah masuk islam kemudian memeberi tahukan agama ini kepada
masyarkat lainnya. Tahun berikutnya yaitu tahun 621 M orang-orang yastrib
datang kembali ke mekah yaitu dari kabilah Khazraj dan Aus dan menyatakan
keislamannya serta diikuti sumpah setia kepada Nabi Muhammad yaitu kesetiaan
mereka terhadap islam perjanjian ini disebutdalam sejarh islam dengan
“Perjanjian Aqabah yang Pertama” atau disebut perjanjian wanita karena diantara
12 orang yang dtang ke mekkah ada satu wanita yang bernama Afrah binti Abid bin
Tsa’labah..
Perkembangan
selanjutnya adalah dengan menambah keyakinan Nabi Muhammad dan kesungguhan
Orang Yastrib terhadap Islam mereka datang kembali pada tahun 622 dengan maksud
untuk mengikuti perjanjian dengan Nabi dan mengundangnya untuk Hirah ke
Yastrib. Disbanding dnegn perjanjian sebelumnya maka perjanjian ini mempunyai
cirri tersendiri perjanjian yang diikuti oleh 75 orang dari Yastrib sedangkan
Nabi didampingi oleh pamannya Hamzah. Setah perjanjian kedua ini Nabi Muhammad memindahkan
para pengikutnya diam-diam untuk segera meninggalkan Mekkah menuju Yastrib
secara sembunyi-sembunyi. Sementara pengikutnya meninggalkan mekah Nabi dan
para sahabat tetap tinggal di Mekkah. Hingga akhirnya pemindahan kaum muslimin
ini di ketahui oleh orang Quraisy. Hingga pada suatu malam muncullah
kesepakatan orang-orang Quraisy untuk membunuh Muhammad dan ketika itu Allah
menurunkan perintah untuk hijrah ke Yastrib. Nabi Muhammada meninggalkan kota
Mekkah bersama dengan Abubakar pada malam hari setaelah memalui ujian yang
sangat besar akhirnya pada bulam Juli 622 M tiba di kota Yastrib.
2. Membangun
Kota Madinah dan Pigam Madinah
Persiapan
yang telah disiapkan oleh orang-orang di Yastrib untuk menyambit kedatangan
Nabi Muhammad mewarnai kehidupan-kehidupan
berikutnya. Nabi disambut dengan penduduk Yastrib dengan semangat yang besar
beliau diberi gelar Bulan Sabit sebagai pembwa cahaya kebenaran di kota
Yastrib. Kemudian Yastrib berganti nama menjadi “ Madina al-Rasul “ yang
artinya “Kota Rasulullah” dan “Madinah al-Munawwarahh” yang artinya “Kota yang
mendapat cahaya” kemudian masyrakat diasa memberikan kepercyaan kepada Nabi
untuk mengatur strategi dan pengembangan kota Madinah sebagai kota kuat dan
damai.
Karya
pertama Nabi Muhammad adalah ia membuat landasan yang kuat bagi umat islam.
Beliau mendirikan masjid ang akan dignakan untuk berbagai kepentingan kaum
Muslim, masjid ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan kamum muslim disamping
sebagai tempat ibadah kegiatanibadah, politik, ekonomi, pemerintahan serta
pendidikan dilakukan di masjid. Dimasjid inilah beliau mendirikan
prinsip-prinsip islam dan masjid tempat yang efektif dalam menyebarkan
pandangan-pandangan kepada masyarakat.
Untuk
menata kehidupan sosial beliau membuat piagam persaudaraan antara kaum
Muahjirin dan Anshar serata kaum-kaum yang tinggal dikota Madinah namun tidak
memeluk islam seperti orang-orang Yahudi, piagam tersebut diberinama Piagam
Madinah Diantara pasal-pasalnya piagam
itu menetapkan kewajiban seluruh warga madinah untuk membela Negara Madinah
terhadap serangan dari Luar , muslim dan yahudi atau pun yang lainnya yang
terikat dengan perjanjian ini berkewajiban membela sekalipun serangan tersebut
ditujukan kepada umat muslim di madinah. Setelah itu kebebasan beribadah juga
di perbolehkan di madinah sehingga tidak ada paksaan untuk memeluk islam bagi
orang-orang yahudi ataupun yang lainnya memiliki kebebasan untuk memeluk
agamannya dan beribadah sesuai dengan agama yang dianut, stelah itu Rasullullah
merupakan hakim tertinggi dalam memecahkan kasus hukum. Itulah gambaran dari
Piagam Madinah.
3. Perjanjian Hudaibiyah
Setalah terbentuknya
Piagam Madianh ini terjadilah kontak senjat dengan orang-orang Quraisy
yang berusaha mengobarkan perang dengan
penduduk muslim Madinah. Perang terjadi diantaranya perang Uhud yang pada waktu
itu dimenangkan oleh orang Quraisy selnjutnya pada tahun ke enam setelah hijrah
yaitu 628 kurang lebih 700 orang kaum Muslimin menyertai Nabi Muhammad untuk
berzuarah ke Mekkah sehingga perjalanan dihadang oleh orang-orang Quraisy dan
pada saat itu trjadi diplomasi yang kemudian dengan perjanjian Hudaibiyah semua
perjanjian tersebut di terima oleh pihak Muslim, perjanjian ini membawawa arti
yang sangat besar dalam perkembangan sejarah Islam di kemudian hari berikut
adalah isi dari perjanjian Hudaibiyah[3] :
1. Segala
permusuhan dihentikan selama jangka waktu 10 tahun
2. Tiap
orang quraisy yang datang kepada Nabi Muhammad tanpa izin dari pimpinannya
harus dikembalikan.
3. Tiap
orang Islam yamg meenyerahkan diri kepada orang Quraisy tidak akan diserahkan
kembali.
4. Tiap
kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraisy ataupun dengan umat islam
tidak boleh dihalangioleh satu golongan atau pihak yang membuat perjanjian.
5. Nabi
Muhammad dan rombongan tidak boleh masuk kota mekah pada saat itu dan diberikan
kesempatan pada tahun berikutnya. Dengan syarat membawa persenjataan sekadarnya
dan lama tinggalnya hanya tiga hari.
Meskipun perjanjian ini dianggap sangat merugikan
umat muslim namun hali ini adalah bukti dariketinggian diplomasi yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad. Hingga pada akhirnya orang- orang Quraisy sendiri yang
melanggar perjanjian tersebut hingga Nabi Muhammad mengerahkan sekitar 10.000 orang
tentara islam untuk menyerang para penyembah berhala itu hingga memasuku kota
Mekkah peristiwa ini dikenal dengan Peristiwa Futuh Makkah (Pembukaan Kota Mekah) yang terjadi pada 630
M. setelah peristiwa itu berbondong-bondong orang mekkah masuk islam. Stelah
itu pada tanggal 10 Dzulhijah 732 M Nabi dan pengikutnya melakukan Ibadah Haji
di Mekkah yg dikenal dengan haji Wada. Stelah itu nabi wafat dan di gantikan
oleh Abubakar As-Sidiq.
Peradab Islam yang dibangun oleh Rasulullah dari
berbagai segi diantarnya adalah sebagai berikut :
1. Dari
segi Kemanusiaan pada masa Rasulullah rasa Humanisme atau kemanusian telah
muncul seperti, menjungjung tinggi nilai nilai kemanusian dan sangat menolak
terhadap penindasan. Sperti adanya persamaan rasial tidak membeda-bedakan
sesorang dari golongan apapun. Kemudian selain itu tingginya toleransi terhadap
berbgai perbedaan juga telah dilakukan pada masa Rasulullah seperti contohnya
piagam madinah. Kemudian islam memiliki Moral yang sangat tinggi seperti
terjadi dalam aturan perang karena islam sangat melarang sekali dalam perang
tersebut bertujuan untuk kebhatilan islam hanya memperbolehkan perang apabila
hanya dilakukan untuk kebaikan islam dan untuk agama Allah artinya dalam perang
ini dilarang melakukan kedzaliman dan penghancuran baik kepada sesama manusia
ataupun kepada lingkungan. Kemudian selain anjuran perbuatan baik kepada sesama
manusia rasulullah juga menganjurkan untuk menyayangi binatang hal-hal ini
dilakukan oleh Rasulullah sebagai peletak dasar peradaban islam pertama yang
didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang antara sesama makhluk hidup
perintah itu terdapat dalam kitab Al-Qur’an dan seluruh hal-hal yang dijelaskan
diatas tentu sembernya adalah Al-Qur’an[4].
2. Perkembngan
Ilmu Pengetahuan ada Masa Rasulullah SAW. Ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang sejak masa
Rasulullah SAW, beliau menjadi solusi dalam berbagai masalah yang terjadi baik
berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber
langsung dari Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah sebagai seorang pemimpin
sangat sukses dalam membangun peradaban Islam dan ilmu pengetahuan. Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat
Madinah pada waktu dimulai dengan membangun Masjid sebagai pusat dakwah Islam.
Di masjid itulah dilakukan berbagai kegiatan dakwah, mulai dari masalah
peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik. Dari sinilah Islam menjadi maju
pesat dan pada akhirnya menguasai peradaban dunia. Tokoh-Tokoh ilmuwan pada masa
Rasulullah SAW lebih terfokus pada Al-Quran antara lain Ali bin Abi Thalib dan
Zaid bin Sabit, kemudian ada Salman al-Farisi yang ahli strategi perang. Masjid
digunakan bukan hanya sekedar tempat ibadah saja melainkan tepat untuk menuntut
ilmu di masjud para jamaah belajar unutuk baca tulis Qur’an, ilmu-ilmu syariat
dan berbgai cabang ilmu lainnya seperti hafalan Qur’an dll.
3. Lembaga-lembga
sosial yang dibentuk untuk kemaslahatan Umat.
1. Berawal
dari seruan nabi tentang wakaf atas heart yang dimiliki oleh masyarakat
sehingga dari hasil wakaf itulah seperti tanah, kebun, dan sebagian harta
lainnya kemuadian didirikan lembaga sosial seperti mesjid, orang orang
berlomba-lomba mendirikan masjid sebagai wakaf, selain itu adanya pembangunan
rumah bagi orang fakir yang tidak mampu membeli atau menyewanya. Kemudian badan
sosial untuk pewakafan kuda-kuda pedang dan peralatan untuk berperang, selain
itu ada juga lembaga untuk menegakkan solidaritas sosial didalamnya ada badan
untuk anak-anak asuh dan anak yatim, pengkhitanan juga ada badan sosial untuk
orang lumpuh dan jompo [1]
2. Adanya
sumber-sumber pendapatan Negara yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan
Negara, pendapatan iu didapatkan dari waqaf, Zakat mal,Zakat Fitrah, pajak yang
dibebankan pada orang-orang kaya dan orang non islam pendapatan Negara iu di
kelola untuk semua keperluan Negara seperti pembiyayaan perang, pembangunan
Negara dan kepentingan masyarakat lainnya.
Setelah Rasulullah wafat perdaban islam terus berkembang pada
masa khlifah berikut adalah perkembngan perdaban yang terjadi pada masa
pemerintahan Khlifah :
1. Khalifah
Abubakar As-Shidiq : dari segi Ilmu
Pengetahuan masih sama dengan pada masa Rasulullah yaitu segala sumber
pengetahuan berasal dari Al-Quran dan Al-hadist serta pada masa Abubakar ini
telah dimulai pengumpulan mushaf Al-Qur’an atas usulan Umar Bin Khatab.
Selanjutnya dari segi hukum dan politik juga tidak terlalu berbeda ketika zaman
Rasulullah hanya saja pada masa Abubaqar ini perluasan pengaruh islam sangat di
utamkan hingga ke beberapa wilayah seperti syiria,Persia, Palestina dan
Yordania.
2. Pada
masa Umar bin Khatab : Semakin
mantapnya kehidupan politik yang demokratis yang ditandai dengan lancarnya
komunikasi politik baik vertikal maupun horizontal.Terjadinya perluas wilayah
kekuasaan Islam, yang meliputi wilayah Jazirah Arab, Parsi, Syiria dan Mesir.
Dengan demikian wilayah kerajaan Klasik yang mempunyai tradisi dan kebudayaan
tinggi, menjadi sumber kebanggaan Islam.Berkembangnya lembaga dan organisasi
politik yang ternyata memberikan dampak positif bagi perkembangan politik umat,
terutama dengan adanya Ahlul Halli wa al Aqdi (DPR). Terjadinya pelembagaam
organisasi kenegaraan (birokrasi) yang dapat mendukung kinerja kepemimpinan
Umar bin Khattab.Pembagian wilayah negara menjadi dua pemerintahan, yaitu :
Pemerintahan pusat (Sentralisasi) yang dikepala oleh seorang Kholifah Dan
pemerintahan daerah (Desentralisasi) yang dipimpin oleh seorang Wali atau
Gubernur.Pembentukan organisasi-organisasi kenegaraan, misalnya Baitul Mal
(Badan Keuangan Negara), Badan pemeriksa keuangan dan Jizyah, Departemen
kehakiman (Dewan Qodhi pusat dan daerah), Organisasi/Lembaga ketentaraan (Katib
al Jund), Organisasi/Lembaga kepolisian (Katib al Syurthah). Sedangakan dalam
hal ilmu pengetahuan.Berkembangnya tradisi berfikir rasional, yang kemudian
disebut dengan Ijtihad. Metode berfikir bebas yang pertama kali berkembang
tersebut adalah Ra’yi (pendapat pribadi) yang sering dikemukakan oleh Umar bin
Khattab Terjadinya rasionalisasi ajaran Islam, terutama pada pokok ajaran yang
mengan-dung makna ideal dan moral (ajaran yang mengandung makna ideal).
Ketentuan hukum dan nilai religiusitasnya tidak dipahami sebagaimana teks
(bunyi) hukumnya atau ketetapan legalnya, melainkan lebih mengarah pada
pemahaman gagasan dan ide yang terkandung di dalamnya
3. Pada
masa Utsman bin Affan Di lanjutkkannya proses pembukukan al Qur’an, setelah
dilakukan gerakan pengumpulan naskahnya pada masa Abu Bakar Ash Shidiq, dalam
satu musyhaf induk yang disebut dengan “Musyhaf Utsmani”. Musyhaf tersebut
dicetak sebanyak 8 Examplar dan ke-mudian disebar ke kota-kota besar Islam.
Program ini dilakukan dalam rangka : Menyelematkan naskah dan sumber ajaran
Islam dari kerusakan, pemalsuan dan prilaku negatif lainnya. Menyatukan tulisan
dan bacaan al Qur’an (yang diakui bacaannya sebanyak 7 bacaan), yang selama ini
menjadi salah satu sumber konflik keagamaan umat Islam. Kemudian pada era
Utsman ini juga dilakukannya Pembangunan kekuatan armada militer ummat Islam,
dengan memanfaatkan Syiria sebagai pangkalan militer Perluasan daerah meliputi
Daerah Persia, Azerbeizan, Armenia, Asia Kecill, Pesisir laut Hitam, Cyprus dan
Afrika Utara (Tunisia, Marokko dan Al Jajair).
4.
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib : kami sebgai
penulis tidak menemukan sumber yang berkaitan dengan peradaban yang berkembang
dari masa ini karena banyak sumber mengatakan setelah Ali di baiat terjadi
konfilk antara pengikut Ali dan Bani Umayah karena sengketa kepemimpinan dan
kemarah Bani Umayah atas kebijakan pemerintahan Ali yang baru yaitu mengaganti
seluruh mentri yang pada saat itu menjabat pada masa pemerintahan Utsman juga
berkembangnya issue atas pembunuhan Utsman yang dilakukan oleh Ali menyebabkan
akhirnya peperintahan jatuh pada Muawiyah dan digantikan oleh Dinasti Umayah.
Berikut
ini ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa keKhalifahan adalah :
Kesuksesan Rasulullah SAW dalam
mengemban amanah dilanjutkan oleh Khulafaur
Rasyidin, yaitu Khalifah
yang empat (Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali
bin Abi Thalib). Pertumbuhan ilmu
pengetahuan masa Khulafaur Rasyidin masih berkisar pada ilmu yang
bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, hal ini karena pertumbuhan ilmu
pengetahuan masih dekat dengan sumbernya, yaitu para sahabat Nabi yang sanadnya
langsung pada Rasulullah SAW dan berkembangnya ilmu-ilmu tersebut seiring
dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah pada masa itu. Adapun ilmu-ilmu yang
lahir pada periode Khulafaur Rasyidin sebagai berikut :
- Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran, ilmu ini muncul pada masa Khalifah Utsman bin Affan, sebab munculnya adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahaminya dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya, oleh karena itu diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri.
- Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW, baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan Sunnahnya. Tokohnya yaitu Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.
- Ilmu Hadist, dalam memutuskan masalah tidak bisa dilepaskan dari Al-Quran dan Al-Hadist sebagai sumber utama. Tokohnya antara lain, Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
- Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran. Pada masa Rasulullah SAW telah dikenal ilmu Khat Al-Quran, yaitu dilakukan setelah Rasulullah mendapatkan wahyu. Kemudian pada masa Abu Bakar diadakan pembukuan Al-Quran dan ditulis dengan menggunakan khat Kufi dari Irak, dan untuk surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dari Syam dan sekitarnya.
- Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekkah), Abdullah bin Mas’ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir).
- Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
- Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.
- Ilmu Arsitektur, dimulai dari Masjid Quba oleh Rasulullah. Beberapa bangunan kota yang didirikan pada masa Khulafaur Rasyidin adalah kota Basrah tahun 14 -15 H dengan arsitek Utbah Ibnu Gazwah, kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta kota Fustat yang dibangun pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.
Tokoh
Ilmuwan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Tokoh-tokoh ilmuwan masa Khulafaur
Rasyidin antara lain :
- Ahli Tafsir Al-Quran : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas’ud, dan Abdullah ibnu Ka’ab.
- Ahli Ilmu Hadist : Abdullah ibnu Mas’ud, Ma’gal ibnu Yasar, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda.
- Ahli Ilmu Fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Anas bin Malik, Muaz bin Jabal, dan Abdullah bin Amr bin Ash.
- Ahli Ilmu Nahwu : Ali bin Abi Thalib.
- Ahli Ilmu Arsitektur : Utbah Ibnu Gazwah, dan Salman al-Farisi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ketika
islam berkembang di Madinah atau pasca Rasulullah hijrah ke Madinah disanalah
awal mula peradaban islam yang pertama muncul dengan peletak dasr peradaban
islam itu adalah Rasulullah saw. Peradaban muncul dengan pembangunan kota
Madinah memalu piagam Madinah yang isinya sangat mengedepankan toleransi hal
itu adalah salah satu contoh terbentuknya masyarakat madani melalui piagam
Madinah tersebut, ilmu pengetahuan juga berkembang dari sumber Al-Qur’an
meskipun memang Al-Quran bukanlah buku ilmiah yang menerangkan tentang
hukum-hukum alam,dan hukum-hukum sosial namun didalmmya terdapat ayat-ayat yang
memberikan petunjuk untuk manusia dalam mengkaji alam dan masyarakat itu
sendiri. Seingga dari Al-Qur’anlah peradaban itu muncul dalam pemikirannya
Rasulullah selalu berpatokan dan berpedomnan terhadap Al-Qur’an muali dari
pembentukan Negara, sistem sosial masyarakat yang didalammnya ada
lembaga-lembag sosial,politik, hukum, ekonomi dan yang terpenting adalah Ilmu
pengetahuan.
Setelah
Rasulullah wafat peradaban islam terus berkembang pada masa Khalifah baik dari
Khalifah Abubakar, Umar, Utsman dan Ali sistem pemintahan yang terus berkembang
begitu juga dengan ilmu pengetahuan karena pada masa khlifah ini telah berhasil
menjadikan ayat-ayat Al-Quran dalam stau Muashaf kemudian ilmu pengetahuan lain
terus berkembang mulai dari Qarii atau seni mambaca Al-Quran, penulisan
kaligrafi, ilmu fikih, ilmu sastra dan arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Susmihara, Drs. Rahmat. 2013.Sejarah Islam Klasik. Yogyakarta: Ombak.
Dr. Mustafa. 1992. Peradaban
Islam Dulu, Kini dan Esok. Jakarta: Gema Insani
Sajadah Muslim.Perkemangan Ilmu
Pengetahuan di Masa Khalifah.
http://sajadahmuslimku.blogspot.com/2014/05/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-masa-kekhalifahan.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2015
Pukul 16:00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar