Senin, 26 Oktober 2015



PERANG KEMERDEKAAN DI AMERIKA UTARA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Sejarah Amerika Utara
Dosen pembimbing : Prof. Dr. Suswandari,M.Pd.




Disusun Oleh :
                       
                                    Boy Agustinus Sahala Pratama           (1301085002)
                                    Yunda Anugrah Putri                           (1301085022)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVE5SITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2015






KATA PENGANTAR


Puji syukur dipanjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan  kekuatan dan segala pengertian sehingga penulis dapat menyelesaikan  Makalah dengan judul PERANG KEMERDEKAAN AMERIKA UTARA”. yang akan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika Utara dengan dosen pembimbing mata kuliah Prof. Dr. Suswandari ,M.Pd.
Dalam penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, cinta kasih dan kerja sama serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang yang ada di sekitar penulis yang telah membantu dalam kerjasamanya .
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini.Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai pedoman di masa mendatang.Maka penulis dengan penuh rasa syukur mempersembahkan Makalah ini semoga bermanfaat untuk kita semua.


Jakarta,23 Oktober  2015

Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................          i
DAFTAR ISI.............................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN :
1.      Latar Belakang...............................................................................................             1
2.      Rumusan Masalah..........................................................................................             2
3.      Tujuan............................................................................................................             3
BAB II PEMBAHASAN :
1.      Latar Belakang Revolusi Amerika.................................................................          6
2.      Corak Perlawanan Wilayah Koloni terhadap Inggris....................................          12
3.      Pemicu Perang Kemerdekaan Amerika.........................................................          13
4.      Persiapan Para Koloni Menuju Kemerdekaan...............................................          14
BAB III PENUTUP :
1.      Kesimpulan....................................................................................................           19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................            20











BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
            Setelah terjadinnya Greet Migration orang-orang Inggris yang pindah ke benua Amerika maka terjadilah kolonialisme dari orang Ingris yang banyak mendominasi sebagian wilayah di Amerika hingga memiliki 13 daerah koloninya.
            Akibat dari kolonialisasi tersebut maka timbulah perlawanan dari rakyat Inggris yang tinggal di Amerika untuk memperjuangkan hak-haknya sehingga timbulah Revolusi di Amerika yang  kemudian  berujung pada Perang kemerdekaan di Amerika Utara. Revolusi Amerkia adalah revolusi yang menjadi perubahhan besar besar bagi Amerika yang kemudian membawa dampaknya hingga saat ini yaitu perkembangan epesat yang terjadi terhadap Amerika yang menjadikannya sebagai Negara Adikuasa dan memiliki pengeruh yang besar bagi dunia.
            Revolusi adalah perubahan secara cepat dan mendasar yang berpengaruh terhadap masyaakat luas dalam segala faktor kehidupan. Revousi Amrika merupakan buah kemenangan antara para kolonis yang terdiri dari 13 negara koloni terhadap pemerintahan klonial Inggris[1]. Revolusi amerika merupakan permulaan suatu zaman revolusi-revolusi di dunia , namun memeng tetap berbedang dengan revolusi lain yang terjadi misalnya saja Revolusi Prancis dan yang lainnya. Revolusi Amerika lebih cenderung kepada revolusi politik dari pada penumbangan sebuah susunan sosial yang banyak terjadi pada revolusi-revolusi lainnya. Revolui amerika bukan perlawanan dari kaum Proletariat, namun revolusi ini di pimpin kaum Ningrat Wigh yang mencari kebebasan dari tekakan-tekanan politik, ekonomi, yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris. Revolusi di amerika lebih dekat sifatnya dengan revolusi tahun 1688 di Inggris yang menegakan kekuasaan parlemen serta mencetuskan kekuatan ideologis dan sosial yang pengaruhnya masih kita rasakan hingga sekarang ini. Cita- cita Amerika dalah tentang kemerdekaan, hak-hak manusia, persamaan, dan pemerintahan atas persetujuan bersama[2]. Untuk mengetahui lebih lanjut menegani Revolusi Amerika dan Perang Kemerdekaan maka akan lebih lanjut di uraikan dalam pembahasan pada BAB II.

2.1     Rumusan Masalah
1.      Apa dan bagaimana Revolusi Amerika itu?
2.      Bagaimana latar belakang Revolusi Amerika?
3.      Apa corak perlawanan yang terjadi saat perang Amerika meletus?
4.      Bagai mana persiapan Negara-negara kolonis dalam mempersiapkan kemerdekaannya?

3.1     Tujuan
1.      Mahasiswa dapat  memahami proses terjadinya Revolusi Amerika
2.      Mahasiswa dapat memahami perbedaan Revolusi Amerika dan Revolusi lainnya
3.      Mahasiswa Mampu memahami latar belakang terjadinya Revolusi Amerika
4.      Mahasiswa dapat Mengetahui corak perlawanan Negara kolonis terhadap Inggris pada saat meletusnya perang kemerdekaan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Latar Belakang Revolusi Amerika
Revolusi adalah perubahan secara cepat dan mendasar yang berpengaruh terhadap masyarakat luas dalam segala sekor kehidupan. Revolusi Amerika merupakan buah dari kemenangan perang antara nwgara Negara yang terjajah (13 Negara koloni) terhadap pemerintahan koloni Inggris yang berkausa di benua Amerika.[3] Revolusi yng terjadi di Amerika tentu memiliki perbedaan dengan Revolusi lain ynag terjadi di wilayah Eropa seperti isalnya revolusi Prancis, revolusi Amerika lebih kepada revolusi politik bukan revolusi yang beraitan dengan penumbangan suatu susunan sosial, revolusi Amerika bukan merupakan suatu pemberontakan kaum proletariat, namun revolusi ini di pimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekakan-tekanan politik, ekonomi yang di paksakan oleh pemerintah Inggris pada saat itu.[4]
Presiden amerika serikat yang kedua, Jhon Adam (1735-1826),menyatakan bahwa revolusi ameria sudah dimulai sebelum perang meletus. Revolusinya terdapat di dalam pikian rakyat Amerika. Prinsip serta semnagat yang membawa rakyat amerika untuk memberontak sehingga harus ditelusuri kembali smapai 200 tahun yang lampau atau dicari dalam sejarah negraini sejak berdirinya perkebunan yang pertama di amerika[5]. Dengan demikian untuk mengetahui latar belakang revousi Amerika harus di telusuri sejak London Company berhasil mendirikan pos dagang yang pertama di Jamestown pada 1607.
London Company dengan bekal The Royal Character[6] yang diperoleh dari Raja Inggris pergi ke Benua Amerika dan tiba di Benua ini mendirikan pos ddagang yang pertama di Jamestown pada I607. Ditempat ini selanjutnya Kongsi dagang ini menjalankan perintah sendiri secara penuh yang tidak dapat di dikte oleh gubernur koloni sebagai kepanjangan tangan raja Inggris di tanah koloni, bahkan kongsi dagang ini bisa melakukan control terhdap kinerja Gubernur koloni melalui penempatan wakil-wakil penduduk koloni di dalam dewan legislative. Hasil semacam ini juga dilakukan Plymouth Company yang berekal pada royal character dari Raja Inggris mendirikan dan menyelengggarakan pemerintah sendiri secra penuh di New Englan. Wakil-wakil para koloni ini di dalam dewan legislate menggunakan hak control atas keuangan , menetapkan ketentuan penarikan pjak tidak boleh dikenakan tanpa melalui perwakilan, pendapat bersama tidak boleh dikeluarkan tanpa persetujuan para wakil terpilih . hal ini sudah terbiasa dirasakan kaum koloni,sehingga mereka merasa memiliki tradisi merdeka. Berbekal tradisi yang demikian ini sebagai modal dasar bagi penduduk koloni untuk melawan pemerintah kolonial Inggris sehingga benar apa yag dikatakan oleh Presiden Jhon Adam Revolusi Amerika sudah di mullai sebelum perang meletus karena sesungguhnya Revolusinya sudah terdapat didalam pikiran rakat Amerika.
Pada saat menjelang Revolusi Amerika meletus, seluruh penduduk koloni sudah mempunyai pengalaman berpemerintah sendiri selama bertahun-tahun dansecara demografis terjadi perkembangan penduduk koloni yang meningkat secara signifikan antara 1688-1750, yakni mencapai 1.600.000 orang. Aspek ini tentu berdampak terhadap motivasi masyarakat koloni untuk berjuang dalam rangka memperjuangkan hak-haknya. Ada jumlah orang yang banyak , artinya berpotensi untuk memaksimalkan mobilisasi masa[7]
Pada abad XVII terjadi perluasan secara teratur gelombamg perpindahan dari Eropa dan berhubung tanah yang baik untuk pemukiman di dekat pesisir sudah diduduki, para pemukim baru harus masuk lebih jauh ke pedalaman di belakng garis jeram sungai-sungai . para pedagang menjelajah ke daerah belakang dengan membawa pulang kisah lembah-lembah kya dan membujuk para petani untuk membawa keluarga mereka untuk menembus hutan belantra, sekalipun mengalami kesulitan karena ganasnya alam, namun para pemukim baru itu akhirnya datang pada 1730an kaum perintis mulai mengalir ke Shenandoah Valley.
Pemerintah kerajaaaan Inggris sampai 1763 belum merumuskan garis politik yang tegas bagi daerah-daerah koloni miliknya. Hal ini karena pemerintah Kerajaan Inggris berpegang pada pandangan merkantilis bahwa koloni-koloni hraus menyediakan bahan mentah kepada negeri induk dan tidak menyainginya dalam hal pembuatan barang. Akan tetapi garis kebijakn ini dilaksanakan degan buruk dan koloni-koloni tidak pernah menganggap diri mereka sendiri lebih sebagai Negara atau anggota persemakmuran seperti juga inggris yang memiliki hubungan longgar dengan para pejabat di London. Faktor geografi yang jauh antara negeri induk dengan para kolonis yang dibatasi tindakan balasan yang tentu akan dirasakan para kolonis senadainya jarak negeri induk –para kolonis dekat.
Para kolonis pewaris tradisi bangsa Ingris tentang perjuangan panjang demi kemrdekaan politik memasuki konsep kemrdekaan politik memasukan konsep keerdekaan kedalam Piagam Virgina yang pertama yang meyatakan bahwa kaum kolonis ingris harus menikmati segala kebebbasan, hak dan kekebalaan yang sama seperti seandainya mereka lahir dan berdiam di wilayah Inggris. Hal itu berate harus menikmati hikmah Magna Charta dan hukum adat. pada mulanya koloni-koloni masih dapat berperang waraisan hak-hak mereka berkat angapan raja Inggris bahwa mereka tidak berada pada control parlemen. Lagi pula selama bertahun-tahun raja inggris erlalu sibuk dengan pergulatan-pergulatan yang terjadi di Inggris yang memuncak pada revolusi puritan sehingga raja-raja inggris tidak sempat memaksakan kehendak mereka di daerah koloni. Sebelum parlemen Ingggrissempat menaruh perjatian kepada tugas membentuk koloni-koloni Amerika dibawah kerangka sistem politik yang menyangkut seluruh imperium, koloni-koloni itu telah berkembang kuat dan makmur dengan sendirinya.
Pada awal keberadaan para kolonis di benua baru,para kolonis hidup menurut hukum dan konstrusi inggris dengan badan legis latif, sistem pemerintahan yang berperwakilan, dan diakui jaminan bebeasan pribadi berdasarkan hukum adat. Akan tetapi, pembautan paraturan menjadi semakin banyak dipandang dari segi Amerika dan pelaksanaan serta kebiasaan Inggris semakin sedikit saja di perhatikan. Seklaipun demikian, kebebsan kolini dan control nyta inggris bukannya dicapai tanpa konflik dan sejarah koloni menunjukan penuh sengketa antara  perwakilan yang dipilih oleh rakyatnya dan para gubernur koloni yang diangkat oleh raja. Namun, para kolonis mampu membuat gubernur tidak berdaya sebab sesuai peratuaran, para gubernur tidak memperoleh pendapat selain dari badan perwakilan. Kadang-kadang para gubernur disuruh untuk membeikan jabatan yang menguntungkan atau izin tanah kepada para kolonis yang berpengaruh guna menjamin dukungan mereka bagi rencana-rencana kerajaan. Akan tetapi sering juga terjadi bahwabegitu para tokoh kolonis itu telah menerima pemberian. Begitu pula mereka terus memperjuangkan kehendak rakyat koloni secara giat. Pertiakian sering terjadia natra gubernur dnegan badan perwakilan demikian semakin mempertajam kesadaran kaum kolonis akan perbedaan kepentingan antara Inggris dan Amerika. Secara bertahap badan perwakilan mengambil alih tugas gubernur beserta dewan penasihatnya sehingga pusta pemerintahan kolonial bergeser dari London ke ibukota provinsi di tanah koloni.
Ingggris memiliki 13 koloni di sepanjang pesisir pantai Samudera Atlantik[8] dengan menanamkan kekuasaannya dengan ladang, perkebunan,pemukiman,sedangkan prancis menambahkan kekuasaan di lembah St.Lawrwnce di kananda sebelah timur. Prancis yang hanya sedkit sja mengirim sekit saja pemukim dan lebih banyak penjelajah,misionaris,dan dengan mendirikan sederetan beteng serta pos perdaganan telah membangun suatu wilayah kekuasaan yang berbentuk bulan sabit yang membentang dari Quebec di sebelah timur laut sampai New Orleans di selatan. Posisi koloni prancis yang demikian ini tampaknya akan menjepit Inggris didalam sebaris tanah sempit sebelah timur pegununag Appalachia. Posisi koloni inggris sangat tidak mengunatungkan karena jika ingin memoerlus koloninya kea rah utara terhadang oleh Prancis yang telah menanamkan kekausaannya di Kanada dan jika memnginginka perluasan kearah barat haru menghadapi parancis yg telah menguasai Quebec,Lousiana, dan lembah Oliho  sedangkan jika menginginkan perluasan kearah selatan terhalang oleh spanyol yang telah menanmakan kekausaannya di Florida dan New Meksiko.
Pertikaian antara Inggris dan Prancis sudah terjadi pada tahun 1613 dalam hal memperebutkan wilayah koloni namaun pertikaian tersebut juga disebabkan karna ambisi yang kuat antaa kedua Negara tersebut unuk menunjukan kekautannya di wilayah Eropa. Persainagn Inggris dan prancis teru berlanjut dengan saing memperkuat wilayah koloninya masing-masing hingga sapai kepad tahun 1754 suatu pemberontakan bersenjata terjadi antara beberapa lascar angota Virgiania di bawah pimpinan George Washington ayang kemudian berkobarlah perang anta Parancis dan Indian. Perang inilah yang menemtuka kekuatan terbesar antara Inggratau Prancis yang berkuasa karena pada saat itu Inggris mengambil kesempatan unutuk membantu lascar milisi Virginia. Perang antar Ingdis dan prancis terus berlajut karena perebutan wilayah kekuasaan yang kemudian di kenal dengan sebutan perang tujuh tahun (1756-1763).
Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun menyebabkan prancis harus menyerahkan wilayah kekausaannya terhadap Inggris. Akibar dari kemnangan inggris ini wilayah jajahannya semakin luas sehingga timbul masalah-masalah baru seperti persoalan menjaga daerah perbatasan , mengelola daerah jajahan, menghadapi pemberontakan orang Indian ,seperti pemberontakan Ottawa pada tahun 1763 dan semua masalah tersebut harus segera di atasi tentunya dengan jumlah biaya yg besar. Akibat dari kemenangan Inggris dari Prancis juga menyebabkan Inggris memiliki utang yang sngat besar yang digunakan asaat perang yaitu 130.000.000 poundsterling dengan  bunga setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling, kemudian inggris berusaha menutupi hutangnya dengan melaksanakan undang-undang perdagangan yang di bebankan kepada wilayah koloninya di Amerika, seperti menetapkan Undang-undang Gula 1764, Undang-undang Materai, Undang-undang Gula isinya menagtur larangan Import minuman keras dari luar negeri (diluar Inggris), melarang impor gula,sirup dari luar, menegnaka bea masuk atas anggur, sutra, kopi, an sejumlah barang mewah lannya. Undang-undang materai menyangkut pembebasan terhadap bea surat kabar, almanac, pamphlet, lisensi, dadu dan kartu judi,kepada para koloni di Amerika.
Beberapa pajak tersebut mengakibatkan neraca dagang kaum koloni menjadi buruk. Antara 1700-1703 neraca dagang yang buruk meningkat hingga melebihi 20.000.000 poundsterling. Para kolonis Inggris di amerkia kemudian menentang kebijakan negeri induk (Inggris) dan mereka di bawah kepemimpinan Geogre Washington berhasil memerdekakan Amerika pad a 4 Juli 1776.

2.2     Corak Perlawanan Wilayah Koloni terhadap Inggris
            Corak perlawanan para kolonis Inggris di Amerika bagian utara di lakukan oleh kaum intelektual,kaum pedagang maupun oleh aksi massa. Kaum intelektual melakukan aksi perlawanan dengan perang pamphlet ideology yang akan mempercepat meletusnya Revolusi Amerika. Mereka menentang keberatan soal pajak baru yang di kenakan pada para kolonis. Mereka menganggap bahwa pemungutan berbagai pajak oleh pemerintah negeri induk kepada para koloni di Amerika tidak di benarkan, kerena pemungutan tersebut tanpa memlaui perwakilan (no tax without representative). Semestinya pemungutan pajak oleh negeri induk terhadap para kolin di Amerika harus di mintakan persetujuan kepada para wakil rakyat di daerah koloni. Para tokoh intelektual di daerah koloni yang menggerakan revolusi Amerika seperti Banjamin Franklin dari Pennsylvania, Jhon Ada, Thomas Jefferson dari koloni Virginia, yang semuaya sepakat bahwa no tax without representative.
            Kaum pedagang di berbagai koloni Amerika merasa keberatan terhadap kebijakan pembebanan pajak negeri induk terhadap para koloni di amerika dengan melakukan aksi perlawanan melalui penghentian Import, maksudnya adalah para pedagang di Amerika tidak mau membeli atau melakukan tindakan pemboikotan terhadap barang-barang yang di datangkan dari negeri Induk. ketika undang-undang materai di berlakukan di tanah koloni Amerika , banyak perusahaan yang menghentikan usahanya. Demikian juga berbagai pengadilan di tanah koloni Amerika menutup diri untuk tidak memakai materai. Namun ada juga yang terang-terangan tidak menggunakan materai.
            Massa di tanah koloni Amerika menyikapi kebijakan pembebanab berbagai pajak dari negeri induk terhadap wilayah koloni di amerika dengan melakukan perlawanan dibawah pimpinan Isaac Brarre dengan memaka para agen materai untuk meletakkan jabatannya dan memaksa para pedagang untuk menghentikan pesanan barangbarang dagang yang datang dari negeri Induk. Massa melakukan aksi pembakaran terhadap surat-surat pangadilan laut di Boston. Selain itu, massa juga melakukan aksi perampokan-perampokan terhadap rumah pengawas keuangan.

2.3    Pemicu Perang Kemerdekaan Amerika[9]
Insiden Kapal the di Boston 1774 menjadi pemicu meletusnya Perang Kemerdekaan Amerika. Pada 1774 berlabuh 3 Kapal Inggris yang memuat teh untuk para koloni di Amerika. Para koloni di Amerika diwajibkan oleh pemerintah Inggris untuk membelinya dan mereka tidak diperkenankan membeli teh dari Negara lain. Para koloni di Amerika tidak bersedia menerimnya dan dianggap sebagi bentuk dari pemaksaan. Pada malam harinya , orang-orang Amerika menyamar menjadi orang Indian dan menaiki kapal tersebut lalu melemparkan seluruh teh ke dalam laut. Pemerintah Inggris marah kemudian menghukum Boston maka pecahlah perang antara oaring Amerika dengan pemerintah Inggris. Pasukan Amerika dalam perang tersebut koloni Amerika di pimpin oleh George Washington.
Ketika pertempuran terjadi di Boston pemerintah Inggris meminta pasukan Inggris yang ada di Kanada untutuk membantu perlawanan di Boston namun pasukan yang berada di Kanada menolaknya dan akhirnya Inggris berbaik menyerang Kanada, hali ini menjadi kesempatan baik bagi George Washinton untuk melakukan konsolidasi guna menyusun kekuatan. Semangat rakyat Amerika terbakar juga oleh salah satu tulisan yang ditulis oleh Thomas Paine yang berjudul Common Sense. Isi buku itu merupakan prinsip dan semangat bahi rakyat Amerika untuk mengusir penjajahan Inggris di tanah Amerika. Dalam buku tersebut juga terdapat cemoohan bagi raja Inggris yang Korup dalam memerintah negeri inggris. Lebih lanjut ia menyetkan bahwa satu orang jujur jauh lebih berharga daripada semua bandit-bandit bermahkota yang pernah hidup di muka bumi ini.

2.4    Persiapan Para Koloni Menuju Kemerdekaan[10]
Ada berbagai langkah yang disiapkan oleh rakyat Amerika untuk menuju kemerdekaan yaitu dengan melakukan kongres kongres tersebut teriri dari kongres Kontinental I dan kongres Kontinental II berikut adalah penjelasannya :
1.      Kongres Kontinental I (5 september 1774)
Pada Juni 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan kongres pada September di Philadelpia dan di seluruh koloni supaya menyelenggarakan kongres tingkat provinsi atau semacam kongres daerah untuk memilih delegasi di dalam kongres continental yang direncanakan dimulai pada 5 September 1774. Pada kongres kontinelnta I dihadiri oleh 56 delegasi dari 12 wilayah koloni dari 13 koloni jajahan Inggris di tanah Amerika. Keduabelas koloni tersebut adalah Massachusetts, New Jersery, Rhode,Connecticut,New York, New Hampshire, Pennsylvania, Dalwere, Marylan, Virginia, Carolina utara, Carolina Selatan, dan wilayah yang belum bergabung dalam kongres continental I dalah wilayah Georgia. Agenda di dalam kongres ini adalah pembahasan seputar persiapan-persiapan untuk menuju kemerdekaan dari cengkraman negeri induk dan mencari langkah untuk melemahkan kekuatan Inggris, kongres continental I adalah duel dari sayap radikal yang diwakili Patrick Henry dan Henry Lee dari Virginia, Sam Adams dari Massachusetts Cristoper Gadsden dari Carolina Selatan dan kelompok konservatif diwakili oleh Joseph Galloway dan James Duane dari New York. Pada mulanya kelompok radikal mencatat dua buah kemenangan ketika seorang yang bukan wakil yaitu Charles Thomson dari Pennsylvania di pilih menjadi sekertaris kongres, dan ketika itu revolusi Suffolk di setujui. Revolusi itu menvela undang-undang paksaan sebagai pelanggaran undang-undang dasar dan menganjurkan supaya rakyat Massachusetts membentuk pemerintahan sendiri dan menahan pajak-pajak yang telah dipungut sampai undang-undang tersebut dibatalkan serta menasehati rakyat supaya memepersenjatai diri dan millisi sendiri serta menganjurkan sangsi ekonomi yang keras terhadap Inggris. Semangat Revolusi Suffolk bukan merupakan ramalan yangbenar tentang suasanan dan tindakan-tibdakan kongres di kemudian hari. Dengan bersatu di belakang Joseph Galloway , golongan konservatif mencoba untuk menerima suatu rencana penyatuan yyang merupakan versi yang telah di cairka dari rencana Albany buatan Franklin dulu. Berdasarkan usulan dari Galloway, pemerintah pusat akan tersiri dari Presiden Jendral yang diangkat oleh raja dan memegang jabatannya selama di kehendaki oleh raja dengan hak veto atas tindakan-tindakan majelis agung yang anggotanya harus dipilih untuk jabatan tiga tahun oleh dewan perwakilan tiap-tiap provinsi. Presiden dan majelis akan menjadi satu cabang yang lebih rendah dan nyata dari dewan perundangan inggris. Tindakan mengenai Amerika dapat berasal baik dari badan ini maupun dari parlemen inggris , sedangkan izin dari masing masing diperlukan untuk tindakan-tindakan yang akan menjadi undang-undang. Usul ini di usung oleh Jame Duane (1733-1791) dri New York. Akhirnya dilakuakn pemungutan suara dibawah rencana kesatuan yang menentukan bahwa tiap-tiap provinsi mempuanyai satu suara dan dimenangkan oleh golongan radikal yang kemudian memegang kendali kongres dan berhasil menghapuskan usulan golongan konservatif.,
            Melalui kongres continental I ini golongan radikal memegang inisiatif didalam jalannya sidang dan akhirnya kongres tersebut berhasil memutuskan mengajak bersama seluruh rakyat koloni untuk menghentikan segala impor dan menolak barang-barang mewah dari negeri induk. Bagi siapapun yang melanggar maka akan di tindak tegas kemudian keputusan yang kedua dalam kongres yang pertama ini adalah meminta keduabelas eilayah koloni untuk membentuk lascar  milisi guna menghadapi pasukan negeri induk dan keputusan yang ketiga adalah mengajak koloni Georgia untuk bergabung dalam kongres continental II yang rencana penyelenggaraannya adalah Bulan Mei tahun 1775.
2.      Kongres Kontinental II (10 Mei 1775)
Kongres Kontinental II yang dilakanakan pada 10 Mei 1775 telah diikuti oleh 60 delegasi dari semua koloni inggris di Amerika yaitu sebanyak 13 koloni. Ketiga belas koloni tersebut adalah Massachusetts, New Jersery, Rhode,Connecticut,New York, New Hampshire, Pennsylvania, Dalwere, Marylan, Virginia, Carolina utara, Carolina Selatan, Georgia. Didalam agenda kongres continental II dibahas evaluasi pelaksanaan ketika keputusan kongres continental I, pembentukan lascar milisi sebagai Angkatan bersenjata koloni, dan pemilihan panglima angkatan perang untuk melawan perang kemerdekaan melawan Inggris. Kongres continental dua menghasilkan keputusan :
a.       Melakukan hasil keputusan kongres continental yang pertama khusunya menghentikan impor dan menolak barang-barang mewah dari Inggris
b.      Memilih Jhon Hancock sebagai komandan Laskar milisi koloni dalam Angkatan Bersenjata Koloni Amerika.
c.       George Washington terpilih sebagi pangliam perang rakyat koloni untuk memimpin perang kemerdekaan melawan penjajahan Inggris.
d.      Penyelenggaraan Kongres Kontinental III akan di selenggarakan  pada 4 Juli 1776
3.      Kongres Kontinental III (Awla Juli 1776)
Kongres Kontinental III yang di selenggarakan pada 4 Juli 1776 dihadiri oleh seluruh koloni Inggris di Amerika yaitu 13 negara kloni beserta delegasinya, dan kemudia salh seorang delegsi dari Virginia yaitu Thomas Jafferson atas nama 13 koloni mengumandangkan Declaration Of Independence pada 4 Juli 1776
4.      Kongres Kontinental IV Tahun 1777
Kongres Kontinental IV yang diselenggarakan pada 1777 dengan dihadiri oleh 13 negara bagian telah menghasilkan sebuah keputusan ke-13 negara bagian menyetujui sebuah konfederasi dengan membentuk United State Of America (USA). Setelah itu para delegasi yang hadir sepakat untuk mencari dukungan terhadap Negara yang baru diproklamasikan dalam bentuk United of America, seperti para delegas menyetujui menunjuk Benjamin          Franklin sebagai duta Negara America untuk berkunjung ke Prancis guna meminta dukungan terhadap Negara yang baru d proklamasukan.
Selama para Foundning Fathers mencari dukungan ke Negara-negara Wropa (Prancis dan Spanyol) berkecamuk perang anatara para koloni di bawah pimpinan panglima perang George Washington berhadapan dengan pasukan kolonial inggris dibawah pimpinan Jendral Cornwallis. Namun akhirnya sebnyak 8000 orang tentara inggris menyerah pada Pasukan dari Negara baigaian Amerika pada 19 nOktober 1781. Berita kekalahan ini terdengar hingga ke seluruh Eropa dan akhirnya raja Inggris memutuskan untuk menghentikan perang. Pada 1783 pemerintah Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika Serikat meliputi 13 negara bagiannya dengan begitu maka selesailah Revolusi bersenjata tahun 1776-1783. Maka Negara baru Amerika mulai menyusun konstitusi dan pemerintahan nasional Amerika yang merdeka dan berdaulat.






















BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
  Revolusi adalah perubahan secara cepat dan mendasar yang berpengaruh terhadap masyarakat luas dalam segala sekor kehidupan. Revolusi Amerika merupakan buah dari kemenangan perang antara nwgara Negara yang terjajah (13 Negara koloni) terhadap pemerintahan koloni Inggris yang berkausa di benua Amerika.[11]
Ingggris memiliki 13 koloni di sepanjang pesisir pantai Samudera Atlantik[12]. dengan menanamkan kekuasaannya dengan ladang, perkebunan,pemukiman. Insiden Kapal the di Boston 1774 menjadi pemicu meletusnya Perang Kemerdekaan Amerika.
Wilayah koloni dari 13 koloni jajahan Inggris di tanah Amerika. Ketiga belas koloni tersebut adalah Massachusetts, New Jersery, Rhode,Connecticut,New York, New Hampshire, Pennsylvania, Dalwere, Marylan, Virginia, Carolina utara, Carolina Selatan, Georgia. Ada berbagai langkah yang disiapkan oleh rakyat Amerika untuk menuju kemerdekaan yaitu dengan melakukan kongres kongres tersebut teriri dari :
1.      Kongres Kontinental I (5 september 1774)
2.      Kongres Kontinental II (10 Mei 1775)
3.      Kongres Kontinental III (Awla Juli 1776)
4.      Kongres Kontinental IV Tahun 1777




DAFTAR PUSTAKA

            IG. Krisnadi. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak.2012







[1] http://id.wikipedia.org/wiki/revolusiamerika.
[2] Richard B. Morris, The American Revolution. Terjemahan Tafsir S. (Jakarta :Pustaka Rakjat,tanpa tahun terbit),hlm.11.
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/revolusiamerika
[4] IG. Krisnadi, Sejarah Amerika Serikat, (Yogyakarta: Obak,2012),hlm,95.

[5] Ibid. hlm.96
[6] Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Program Akta Mengajar V-B Komponen Bidang Studi IPS-Sejarah: Buku II Modul Sejarah Amerika (Tanpa kota terbit: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,1984/1985),hlm.17
[7] http://syahrudin.Wordpress.com/2009/04/15/perang=kemerdekaan-amerika-176-1783
[8] Richard C. Schroeder,An Outline of American Government(New York: United States Information Agency,1980,hlm7)
[9] IG. Krisnadi, Sejarah Amerika Serikat, (Yogyakarta: Obak,2012),hlm,108.


[10]  IG. Krisnadi, Sejarah Amerika Serikat, (Yogyakarta: Obak,2012),hlm,108.


[11] http://id.wikipedia.org/wiki/revolusiamerika
[12] Richard C. Schroeder,An Outline of American Government(New York: United States Information Agency,1980,hlm7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar